IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN
Penelitian telah dilakukan menggunakan bibit asal kultur jaringan dan planlet pisang kultivar Ambon Kuning yang sangat rentan terhadap penyakit layu Fusarium. Isolat Fusarium oxysporum f. sp. cubense (F0C berasal dari koleksi Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Klinik, Jurusan Hama dan Penyakit Tumb...
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Article |
| Published: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
2000
|
| _version_ | 1826044143983394816 |
|---|---|
| author | , Christanti Sumardiyono |
| author_facet | , Christanti Sumardiyono |
| author_sort | , Christanti Sumardiyono |
| collection | UGM |
| description | Penelitian telah dilakukan menggunakan bibit asal kultur jaringan dan planlet pisang kultivar Ambon Kuning yang sangat rentan terhadap penyakit layu Fusarium. Isolat Fusarium oxysporum f. sp. cubense (F0C berasal dari koleksi Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Klinik, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM. Berdasarkan hasil isolasi monospora didapatkan isolat FoC dengan ciri ciri avirulen yaitu koloni berwarna putih, pertumbuhan lebat seperti kapas, makro dan mikrokonidium sedikit (Fal2). Isolat A13 adalah isolat virulen yang telah diuji virulensinya. Hasil uji virulensi menunjukkan isolat Fa12 masih termasuk virulen dengan IP 48,75% pada satu minggu setelah inokulasi. Sedangkan isolat A13 pada satu minggu setelah inokulasi belum menunjukkan gejala (0%). Sejalan dengan itu pengimbasan ketahanan dengan Fa12 masih belum dapat menurunkan intensitas penyakit (IP 80%). Pengimbasan ketahanan dengan A13 menunjukkan intensitas penyakit yang lebih rendah yaitu 65% walaupun terlihat gejala kuning pada daun. Pada planlet yang diimbas ketahanannya dengan Fa12, terdapat 11% mati. Imunisasi planlet mempunyai harapan peningkatan ketahanan. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan morfologi koloni saja belum dapat menjadi dasar yang kuat untuk menentukan virulensi patogen, masih perlu diikuti dengan iji virulensi pada tanamam. Imuniasi dengan strain yang kurang virulen dapat menurunkan intensitas penyakit walaupun belum memuaskan. Imunisasi planlet dengan strain yang kurang virulen merupakan medode yang layak dikembangkan untuk waktu yang akan datang. |
| first_indexed | 2024-03-13T22:15:27Z |
| format | Article |
| id | oai:generic.eprints.org:92310 |
| institution | Universiti Gadjah Mada |
| last_indexed | 2024-03-13T22:15:27Z |
| publishDate | 2000 |
| publisher | [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM |
| record_format | dspace |
| spelling | oai:generic.eprints.org:923102014-11-28T07:37:41Z https://repository.ugm.ac.id/92310/ IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN , Christanti Sumardiyono Penelitian telah dilakukan menggunakan bibit asal kultur jaringan dan planlet pisang kultivar Ambon Kuning yang sangat rentan terhadap penyakit layu Fusarium. Isolat Fusarium oxysporum f. sp. cubense (F0C berasal dari koleksi Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Klinik, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM. Berdasarkan hasil isolasi monospora didapatkan isolat FoC dengan ciri ciri avirulen yaitu koloni berwarna putih, pertumbuhan lebat seperti kapas, makro dan mikrokonidium sedikit (Fal2). Isolat A13 adalah isolat virulen yang telah diuji virulensinya. Hasil uji virulensi menunjukkan isolat Fa12 masih termasuk virulen dengan IP 48,75% pada satu minggu setelah inokulasi. Sedangkan isolat A13 pada satu minggu setelah inokulasi belum menunjukkan gejala (0%). Sejalan dengan itu pengimbasan ketahanan dengan Fa12 masih belum dapat menurunkan intensitas penyakit (IP 80%). Pengimbasan ketahanan dengan A13 menunjukkan intensitas penyakit yang lebih rendah yaitu 65% walaupun terlihat gejala kuning pada daun. Pada planlet yang diimbas ketahanannya dengan Fa12, terdapat 11% mati. Imunisasi planlet mempunyai harapan peningkatan ketahanan. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan morfologi koloni saja belum dapat menjadi dasar yang kuat untuk menentukan virulensi patogen, masih perlu diikuti dengan iji virulensi pada tanamam. Imuniasi dengan strain yang kurang virulen dapat menurunkan intensitas penyakit walaupun belum memuaskan. Imunisasi planlet dengan strain yang kurang virulen merupakan medode yang layak dikembangkan untuk waktu yang akan datang. [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2000 Article NonPeerReviewed , Christanti Sumardiyono (2000) IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=94 |
| spellingShingle | , Christanti Sumardiyono IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN |
| title | IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN |
| title_full | IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN |
| title_fullStr | IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN |
| title_full_unstemmed | IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN |
| title_short | IMUNISASI PLANLET UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG DENGAN STRAIN AVIRULEN |
| title_sort | imunisasi planlet untuk pengendalian penyakit layu fusarium pada pisang dengan strain avirulen |
| work_keys_str_mv | AT christantisumardiyono imunisasiplanletuntukpengendalianpenyakitlayufusariumpadapisangdenganstrainavirulen |