AMELIORASI TANAH SULFAT MASAM POTENSIAL UNTUK BUDIDAYA TANAMAN PANGAN YANG DIKELOLA DENGAN SISTEM MEKANISASI

Pembagian lahan untuk tiap KK di daerah transmigrasi eks PPLG Kalimantan Tengah yang merupakan satu kesatuan seluas 2 ha, yang tidak mungkin dapat diolah secara manual dengan tenaga petani itu sendiri. Tata air yang tidak berfungsi menyebabkan telah terjadinya over drain sehingga status tanah yang s...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Azwar Maas
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2000
Description
Summary:Pembagian lahan untuk tiap KK di daerah transmigrasi eks PPLG Kalimantan Tengah yang merupakan satu kesatuan seluas 2 ha, yang tidak mungkin dapat diolah secara manual dengan tenaga petani itu sendiri. Tata air yang tidak berfungsi menyebabkan telah terjadinya over drain sehingga status tanah yang semula reduktif berubah menjadi oksidatif (pemasaman tanah). Untuk itu perlu dipelajari hubungan antara potensi kemasaman dengan laju pengeluaran asam. Untuk mengurangi kontak antara asam yang timbul dengan tanah, maka pembilasan perlu segera dilaksanakan. Pembilasan dapat dikerjakan dengan air biasa ataupun air yang mengandung ion. Air laut dengan konsentrasi 25 50 % dapat berperan sebagai ion exchanger (amelioran), di samping bahan amelioran lainnya (kapur dan bahan organik). Selanjutnya dilakukan percobaan agronomis dengan tanaman indikator jagung sebagai tanaman indikator yang relatif sensitif terhadap asam. Setelah jagung dipanen (sampai masa pertumbuhan vegetatif maksimum), dilanjutkan dengan penanaman padi dengan sistem sawah (tergenang) sampai pertumbuhan vegetatif maksimum. Percobaan rumah kaca dilaksanakan dengan menggunakan parameter: (1) kadar pirit tanah: <1%, 1 1.5%, dan > 1.5%~. (2) bahan penukar/penetral yang diberikan setelah reaktifitas degradasi reda: kapur, air laut (50%), pupuk kandang. Tiap kombinasi perlakuan dibuat ulangan 3) kali. Jenis Tanaman: (1) tanaman padi (sawah), sampai pertumbuhan vegetatif dan (2) dilanjutkan dengan tanaman jagung. Pengamatan: kualitas tanah, pertumbuhan tanaman, dan serapan hara makro. Percobaan lapangan di petak percontohan: Lokasi Percobaan: UPT Palingkau SP 3, Eks PPLG 1 juta hektar, Kuala Kapuas Kalimantan Tengah. Tanaman indikator adalah jagung varietas Arjuna. Pemberian pupuk dasar (200 kg/ha urea. 100 kg/ha KG dan 200 kg/ha SP316. Perlakuan: (1). Kondisi lahan: a. Sawah (padi musim hujan, sering berhasil)