DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL
Tujuan program pernerintah dalam pengirlman tenaga kerja ke luar negerl selain sebagai upaya memecahkan masalah ketenagakerjaan dan meningkatkan devisa secara khusus diharapkan mampu memperbaiki naslb rumahtangga migran di daerah asal. Terlepas darl manfaat positif yang bisa dirasakan oleh negara pa...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Published: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian
2002
|
_version_ | 1826044149451718656 |
---|---|
author | , Sri Rum Gyarsih dan Umi Listyaningsih |
author_facet | , Sri Rum Gyarsih dan Umi Listyaningsih |
author_sort | , Sri Rum Gyarsih dan Umi Listyaningsih |
collection | UGM |
description | Tujuan program pernerintah dalam pengirlman tenaga kerja ke luar negerl selain sebagai upaya memecahkan masalah ketenagakerjaan dan meningkatkan devisa secara khusus diharapkan mampu memperbaiki naslb rumahtangga migran di daerah asal. Terlepas darl manfaat positif yang bisa dirasakan oleh negara pada umumnya dan rumahtangga migran khususnya terdapat suatu permasalahan yang muncul balk yang menyangkut diri m1gran, rumahtangga maupun masyarakat daerah asal migran seperti depresi, traumatis, keretakan hubungan rumahtangga atau perubahan nflai nilal sosial masyarakat. Penelitian ini berusaha mengkaji dampak non ekonoml m1grasl tenaga kerja wanita ke luar negerl, dampak dalam penelitian ini b1sa berartl positif maupun negatif. Penelitlan d1lakukan dl Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupatell Kulon Progo sebagal salah satu kantung pengirim tenaga ke 'a ke luar negert, khususnya tenaga kerja wanita. Inforniasi diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan metode sensus terhadap migran kemball wanita yang pemah bekerja dl luar negerl. Potensi yang mendukung perkembangan desa adalah wisata Pantal Congot dan Satuan Radar. Dampak non ekonomi d1bedakan atas dampak pada dirl m1gran, hubungan migran dengan anak, suami, atau anggota rumahtangga yang lain serta dampak terhadap kehidupan masyarakat. Migrasl ke luar negeri telah membawa pergeseran pola pandang terhadap suatu peke 'aan. Pembantu rumahtangga yang selama ini dikenal sebagal jenis pekegaan yang kurang d1hormati, dengan adanya m1grasl TKW pekeriaan pellibantu rumahtangga begitu d1minati. Masyarakat t1dak malu bahkan ada suatu kebanggan dapat bekerja d1luar negerl sebagal TKW. Tuntutan ekonomi dan sulitnya mencari kerja inampu menggeser pandangan masyarakat tentang suatu pekerjaan. Harkat martabat wanita migran semakin terhormat. Para migran kembali memiliki kemampuan mengambil keputusan tanpa harus menunggu keputusan suami ketika menghadapi permasalahan. Keputusan berangkat keluar negeri dapat ditentukan sendiri jika suarnt atau orangtua tidak berkenan memberikan perijinan untuk bekeria di luar negeri. Banyak istert mengaku sebagai janda guna meniadakan persyaratan surat ijin darl suami. Hubungan migran dengan anak dan anggota rumahtangga lain tidak mengalami perubahan yang berarti. Pada awal perternuan tidak sedikit anak yang kurang mengenali ibunya bahkan tidak bersedia memanggil "ibu". Keadaan ini berjalan hanya sementara. Permasalahan yang cukup serius meskipun hanya terjadi pada beberapa anak adalah adanya anak anak "salah asuhan" seperti hamil di luar nikah atau pengenalan seks yang salah. Hal ini dikarenakan suami sebagai bapak sekaligus ibu anak anak kurang mampu berperan bahkan tidak sedikit perawatan dan pengawasan anak diserahkan sepenuhnya kepada kakek atau nenek yang umunya sudah tua. Keterlibatan suami dalam perawatan dan pengawasan anak sangat kurang karena, kesibukan mengurusl kepentingan sendiri serta tidak sedikit suami yang melakukan perselm*gkuhan selama isterl bekeria ke luar negerl. Keadaan tersebut dapat diterima isterl setelah suami berianji akan meninggalkan keblasaan buruhknya setelah isterl berada di daerah asal. hka, perjanjian t1dak ditepati, perceralan merupakan salah satu bentuk penyelesaian. Kemampuan ekonomf telah menggeser nilai nilai gotoncy royong dalam masyarakat sebagal ciri kehidupan desa. Masyarakat lebih senang memberikan bantuaD uang atau barang daripada harus melakukan gotong royong membangun prasarana umum. Namun deml klan dampak TKW bagi pembangunan desa jelas terlihat darl kondisl jalan dan tempat tibadah yang relati f balk. Perubahan sostal yang lain adalah perubahan peran suami balk dalam rumahtangga maupun kehidupan social. Semua kegiatan isterl, selarna keperglan ke luar negerl digantikan oleh suami seperti posyandu atau penimbangan anak serta kegiatan social kemasyarakatan. Pergeseran pernbaglan kerja dalam rumahtangga, isterl bekerja sedangkan suaml melakukan pekerjaan domestik telah terjadl di daerah im. Secara umum m1grasi TKW ke luar negerl telah membawa dampak ekonomi atau non ekonomi balk bagl migran, keluarga, maupun masyarakat. Upaya meminimalkan dampak non ekonomi yang merugikan perlu dilakukan mellhat besamya antmo masyarakat untuk mengadu nasib ke luar negeri. |
first_indexed | 2024-03-13T22:15:32Z |
format | Article |
id | oai:generic.eprints.org:92337 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
last_indexed | 2024-03-13T22:15:32Z |
publishDate | 2002 |
publisher | [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:923372014-11-28T07:37:19Z https://repository.ugm.ac.id/92337/ DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL , Sri Rum Gyarsih dan Umi Listyaningsih Tujuan program pernerintah dalam pengirlman tenaga kerja ke luar negerl selain sebagai upaya memecahkan masalah ketenagakerjaan dan meningkatkan devisa secara khusus diharapkan mampu memperbaiki naslb rumahtangga migran di daerah asal. Terlepas darl manfaat positif yang bisa dirasakan oleh negara pada umumnya dan rumahtangga migran khususnya terdapat suatu permasalahan yang muncul balk yang menyangkut diri m1gran, rumahtangga maupun masyarakat daerah asal migran seperti depresi, traumatis, keretakan hubungan rumahtangga atau perubahan nflai nilal sosial masyarakat. Penelitian ini berusaha mengkaji dampak non ekonoml m1grasl tenaga kerja wanita ke luar negerl, dampak dalam penelitian ini b1sa berartl positif maupun negatif. Penelitlan d1lakukan dl Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupatell Kulon Progo sebagal salah satu kantung pengirim tenaga ke 'a ke luar negert, khususnya tenaga kerja wanita. Inforniasi diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan metode sensus terhadap migran kemball wanita yang pemah bekerja dl luar negerl. Potensi yang mendukung perkembangan desa adalah wisata Pantal Congot dan Satuan Radar. Dampak non ekonomi d1bedakan atas dampak pada dirl m1gran, hubungan migran dengan anak, suami, atau anggota rumahtangga yang lain serta dampak terhadap kehidupan masyarakat. Migrasl ke luar negeri telah membawa pergeseran pola pandang terhadap suatu peke 'aan. Pembantu rumahtangga yang selama ini dikenal sebagal jenis pekegaan yang kurang d1hormati, dengan adanya m1grasl TKW pekeriaan pellibantu rumahtangga begitu d1minati. Masyarakat t1dak malu bahkan ada suatu kebanggan dapat bekerja d1luar negerl sebagal TKW. Tuntutan ekonomi dan sulitnya mencari kerja inampu menggeser pandangan masyarakat tentang suatu pekerjaan. Harkat martabat wanita migran semakin terhormat. Para migran kembali memiliki kemampuan mengambil keputusan tanpa harus menunggu keputusan suami ketika menghadapi permasalahan. Keputusan berangkat keluar negeri dapat ditentukan sendiri jika suarnt atau orangtua tidak berkenan memberikan perijinan untuk bekeria di luar negeri. Banyak istert mengaku sebagai janda guna meniadakan persyaratan surat ijin darl suami. Hubungan migran dengan anak dan anggota rumahtangga lain tidak mengalami perubahan yang berarti. Pada awal perternuan tidak sedikit anak yang kurang mengenali ibunya bahkan tidak bersedia memanggil "ibu". Keadaan ini berjalan hanya sementara. Permasalahan yang cukup serius meskipun hanya terjadi pada beberapa anak adalah adanya anak anak "salah asuhan" seperti hamil di luar nikah atau pengenalan seks yang salah. Hal ini dikarenakan suami sebagai bapak sekaligus ibu anak anak kurang mampu berperan bahkan tidak sedikit perawatan dan pengawasan anak diserahkan sepenuhnya kepada kakek atau nenek yang umunya sudah tua. Keterlibatan suami dalam perawatan dan pengawasan anak sangat kurang karena, kesibukan mengurusl kepentingan sendiri serta tidak sedikit suami yang melakukan perselm*gkuhan selama isterl bekeria ke luar negerl. Keadaan tersebut dapat diterima isterl setelah suami berianji akan meninggalkan keblasaan buruhknya setelah isterl berada di daerah asal. hka, perjanjian t1dak ditepati, perceralan merupakan salah satu bentuk penyelesaian. Kemampuan ekonomf telah menggeser nilai nilai gotoncy royong dalam masyarakat sebagal ciri kehidupan desa. Masyarakat lebih senang memberikan bantuaD uang atau barang daripada harus melakukan gotong royong membangun prasarana umum. Namun deml klan dampak TKW bagi pembangunan desa jelas terlihat darl kondisl jalan dan tempat tibadah yang relati f balk. Perubahan sostal yang lain adalah perubahan peran suami balk dalam rumahtangga maupun kehidupan social. Semua kegiatan isterl, selarna keperglan ke luar negerl digantikan oleh suami seperti posyandu atau penimbangan anak serta kegiatan social kemasyarakatan. Pergeseran pernbaglan kerja dalam rumahtangga, isterl bekerja sedangkan suaml melakukan pekerjaan domestik telah terjadl di daerah im. Secara umum m1grasi TKW ke luar negerl telah membawa dampak ekonomi atau non ekonomi balk bagl migran, keluarga, maupun masyarakat. Upaya meminimalkan dampak non ekonomi yang merugikan perlu dilakukan mellhat besamya antmo masyarakat untuk mengadu nasib ke luar negeri. [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian 2002 Article NonPeerReviewed , Sri Rum Gyarsih dan Umi Listyaningsih (2002) DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=121 |
spellingShingle | , Sri Rum Gyarsih dan Umi Listyaningsih DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL |
title | DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL |
title_full | DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL |
title_fullStr | DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL |
title_full_unstemmed | DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL |
title_short | DAMPAK NON EKONOMI MIGRASI TENAGA KERJA WANITA KE LUAR NEGERI DI DAERAH ASAL |
title_sort | dampak non ekonomi migrasi tenaga kerja wanita ke luar negeri di daerah asal |
work_keys_str_mv | AT srirumgyarsihdanumilistyaningsih dampaknonekonomimigrasitenagakerjawanitakeluarnegerididaerahasal |