Summary: | Recharge atau imbuhan airtanah merupakan jumlah hujan efektif yang terinfiltrasi, mengalami proses di zona tak jenuh dan kemudian terperkolasi sebagai air gravitasi menuju muka airtanah. Penelitian ini dilakukan di lereng selatan vulkan Merapi yang selama ini dikenal sebagai daerah resapan utama kota Yogyakarta. 4 sumur pengamatan dengan AWLR dipasang untuk mengetahui fluktuasi muka airtanah bebas di musim kemarau. Selain itu, data parameter recharge yang lain seperti kadar lengas tanah, laju infiltrasi, hujan dan evapotranspirasi juga direkam secara temporal untuk mengetahui variasi dan distribusinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran karakteristik recharge airtanah bebas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan pemodelan yang dilakukan adalah dengan menentukan titik-titik pengamatan fluktuasi muka airatanah (MAT) sesuai dengan variasi topografi yang didekati dengan unit geomorfologi lereng selatan vulkan Merapi. Selain itu, analisis temporal dan spasial juga dilakukan untuk mengetahui peranan parameter-parameter recharge, korelasi serta respon yang terjadi di musim kemarau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konrol geomorfologi sangat berperan terhadap variasi temporal fluktuasi MAT. Selanjutnya, unit geomorfologi lereng vulkan (volcanic slope) diatas garis kontur 600 mdpal dapat dikatakan sebagai daerah resapan primer karena sifat fluktuasinya yang resisten terhadap musim dengan slope dh/dt sebesar 0,010084. Selain itu, pada wilayah ini juga mempunyai kisaran nilai yang positif terhadap recharge airtanah bebas untuk paramater-parameter laju infiltrasi, kadar lengas tanah, dan hujan.
|