| Summary: | Mometason furoat adalah kortikosteroid topikal poten yang daya atrofogenisitas kulitnya sangat rendah, sebanding dengan kortikosteroid lunak lainnya. Penambahan asam salisilat pada salep mometason furoat terbukti meningkatkan potensi antiinflamasinya, tetapi belum teruji keamanan atrofogenisitasnya, yaitu pengaruhnya pada indeks proliferasi sel yang diberi obat tersebut. Tujuan penelitian adalah membandingkan indeks proliferasi sel-sel epidermal antara kulit yang diolesi dengan mometason furoat, kombinasi mometason furoat 2 % dan 5%, asam salisilat sebagai kontrol. Cara penelitian : 120 mencit jantan berumur 2 bulan, dibagi menjadi 4 kelompok secara acak, kulit punggungnya dicukur dan diolesi dengan asam salisilat 2% (kelompok I), mometason furoat 0,1% (kelompok II), Mometason furoat 0,1%+Asam salisilat 2% (kelompok III) dan ), Mometason furoat 0,1%+Asam salisilat 5% (kelompok IV) tiap hari selama 2 minggu. Pada hari ke 15 kulit dibiopsi , dibuat sediaan histologis dan dipulas dengan AgNOR. Indeks proliferasi adalah banyaknya bintik hitam perseratus inti sel yang tampak pada sediaan histologis dibawah mikroskop cahaya biasa. Perbedaan rerata indeks proliferasi antara berbagai kelompok diuji dengan tes ANOVA satu jalan dan analisis Duncan. Hasil penelitian adalah anova satu jalan tampak perbedaan yang sangat bermakna (P<0,01) rerata indeks proliferasi antara kelompok-kelompok perlakuan, tetapi dengan analisis Duncan tampak bahwa perbedaan tersebut terletak antara kelompok asam salisilat 2% dengan kelompok-kelompok lain, dan tidak terletak antara mometason dengan kombinasi mometason dan asam salisilat 2 dan 5%. Sebagai kesimpulan, penambahan asam salisilat tidak menurunkan indeks proliferasi mometason furoat.
|
|---|