ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP

Salak merupakan komuditas hortikultura unggulan dari Propinsi D.I. Yogyakarta yang perlu terus dikembangkan. Pengembangan salak dapat dicapai melalui program pemuliaan tanman salak yang sistematis dan berkesinam¬bungan. Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan program pemuliaan tanaman salak maka,...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Djoko Prajitno, dkk
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001
_version_ 1797031059811991552
author , Djoko Prajitno, dkk
author_facet , Djoko Prajitno, dkk
author_sort , Djoko Prajitno, dkk
collection UGM
description Salak merupakan komuditas hortikultura unggulan dari Propinsi D.I. Yogyakarta yang perlu terus dikembangkan. Pengembangan salak dapat dicapai melalui program pemuliaan tanman salak yang sistematis dan berkesinam¬bungan. Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan program pemuliaan tanaman salak maka, diperlukan informasi tentang sifat sifat, morfologi maupun dasar genetik dari tanaman salak tersebut. Hal ini sangat penting mengingat tanaman salak merupakan tanaman berumah dua. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang dasar genetik tanaman salak melalui analisis karyotip. Analisis karyotip dilakukan berdasarkan struktur dan jumlah kromosom penyusun genom tanaman. Metode yang dipakai dalam analisis karyotip adalah metode squash (pemencetan/penekanan) dengan bahan dasar ujung akar, baik dari tanaman dewasa maupun biji yang berkecambah, yang dipakai untuk menghitung jumlah dan struktur kromosom salak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman salak mempunyai jumlah kromosom sebanyak 28 (2n = diploid) dengan suuktur yang berbeda antara salak jantan dengan salak betina. Struktur kromosom tanaman salak jantan terdiri dari 12 pasang metasentik, sepasang sub metasentrik dan sepasang telosentrik. Sedangkan struktur kromosom tanaman salak betina terdiri atas 11 pasang metasentrik, 2 pasang sub metasentrik dan sepasang kromosom telosentrik. Kromosom seks tidak dijumpai dalam struktur/bentuk heteromorfik pada kromosom homolognya dalam penentuan jenis kelamin tanaman salak. Selanjutnya dalam penentuan jenis kelamin tanaman salak yang dikembangkan secara generatif dapat diprediksi secara dini, yaitu berdasarkan keberadaan sabuk pada biji yang dikecambahkan.
first_indexed 2024-03-13T22:16:01Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:92496
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T22:16:01Z
publishDate 2001
publisher [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:924962014-11-28T07:37:26Z https://repository.ugm.ac.id/92496/ ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP , Djoko Prajitno, dkk Salak merupakan komuditas hortikultura unggulan dari Propinsi D.I. Yogyakarta yang perlu terus dikembangkan. Pengembangan salak dapat dicapai melalui program pemuliaan tanman salak yang sistematis dan berkesinam¬bungan. Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan program pemuliaan tanaman salak maka, diperlukan informasi tentang sifat sifat, morfologi maupun dasar genetik dari tanaman salak tersebut. Hal ini sangat penting mengingat tanaman salak merupakan tanaman berumah dua. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang dasar genetik tanaman salak melalui analisis karyotip. Analisis karyotip dilakukan berdasarkan struktur dan jumlah kromosom penyusun genom tanaman. Metode yang dipakai dalam analisis karyotip adalah metode squash (pemencetan/penekanan) dengan bahan dasar ujung akar, baik dari tanaman dewasa maupun biji yang berkecambah, yang dipakai untuk menghitung jumlah dan struktur kromosom salak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman salak mempunyai jumlah kromosom sebanyak 28 (2n = diploid) dengan suuktur yang berbeda antara salak jantan dengan salak betina. Struktur kromosom tanaman salak jantan terdiri dari 12 pasang metasentik, sepasang sub metasentrik dan sepasang telosentrik. Sedangkan struktur kromosom tanaman salak betina terdiri atas 11 pasang metasentrik, 2 pasang sub metasentrik dan sepasang kromosom telosentrik. Kromosom seks tidak dijumpai dalam struktur/bentuk heteromorfik pada kromosom homolognya dalam penentuan jenis kelamin tanaman salak. Selanjutnya dalam penentuan jenis kelamin tanaman salak yang dikembangkan secara generatif dapat diprediksi secara dini, yaitu berdasarkan keberadaan sabuk pada biji yang dikecambahkan. [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001 Article NonPeerReviewed , Djoko Prajitno, dkk (2001) ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=281
spellingShingle , Djoko Prajitno, dkk
ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP
title ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP
title_full ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP
title_fullStr ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP
title_full_unstemmed ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP
title_short ANALISIS GENETIK SALAK BERDASARKAN KARYOTIP
title_sort analisis genetik salak berdasarkan karyotip
work_keys_str_mv AT djokoprajitnodkk analisisgenetiksalakberdasarkankaryotip