PENANGANAN LUMPUR MINYAK BERMATRA EKOLOGI

Minyak bumi merupakan komoditas ekspor utama Indonesia. Aktivitas pengeboran minyak bumi menghasilkan lumpur berminyak dalam jumlah yang besar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1994 tentang pengelolaan limbah berbahaya, lumpur minyak harus diolah untuk menurunkan at...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Irfan Dwidya Prijambada
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001
Description
Summary:Minyak bumi merupakan komoditas ekspor utama Indonesia. Aktivitas pengeboran minyak bumi menghasilkan lumpur berminyak dalam jumlah yang besar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1994 tentang pengelolaan limbah berbahaya, lumpur minyak harus diolah untuk menurunkan atau menghilangkan senyawa senyawa berbahaya yang terkandung di dalamnya. Pengelolaan dengan cara penebaran secara langsung di lapangan (land treatment) merupakan cara yang paling ekonomis dan dapat diterima lingkungan. Cara pengelolaan lumpur minyak dengan penebaran secara langsung di lapangan sangat tergantung kepada populasi mikroba tanah, terutama, populasi mikroba perombak minyak bumi. Untuk menjamin keberhasilan cara pengelolaan lumpur minyak tersebut perlu dilakukan inokulasi mikroba yang mampu merombak minyak bumi. Pada penelitian tahun pertama diketahui bahwa penigkatan jumlah mikrobia perombak minyak bumi oleh penambahan gambut, kompos, sedimen bakau dan tanah hutan pada lumpur minyak sejalan dengan percepatan penurunan kandungan residu hidrokarbon. Bahan campuran dari penelitian tahun pertama tersebut dimanfaatkan sebagai sumber populasi mikroba perombak hidrokarbon minyak bumi. Pada tahun kedua dilakukan isolasi mikroorganisme yang mampu merombak fraksi fraksi hidrokarbon. Berdasarkan kenampakan koloninya, ditemukan lima jenis bakteri yang mampu tumbuh dalam minimal medium dengan fraksi alifatik hidrokarbon lumpur minyak sebagai satu satunya sumber karbon dan energi. Sedangkan yang mampu tumbuh dalam minimal medium dengan fraksi aromatik atau fraksi asphaltik sebagai satu satunya sumber karbon dan energi ditemukan masing masing tiga jenis bakteri . Selain bakteri pengguna hidrokarbon, diperoleh pula tiga jenis bakteri yang dapat mengemulsikan hidrokarbon lumpur minyak. Selain baktari juga ditemukan tiga jenis jenis jamur yang masing masing mampu mendegradasi kesemua fraksi hidrokarbon lumpur minyak. Berdasarkan sifat sifat koloni hifa dan sporanya, ketiga jamur yang diperoleh dapat digolongkan ke dalam genus Aspergillus sp. Pada penelitian tahun ketiga ini dilakukan identifikasi bakteri yang paling unggul dalam memanfaatkan fraksi fraksi hidrokarbon yang terkandung di dalam lumpur minyak sebagai satu satunya sumber karbon dan energi serta bakteri yang mempunyai kemampuan mengemulsikan hidrokarbon. Dengan memperhatikan sifat-¬sifatnya, bakteri yang paling unggul dalam memanfaatkan fraksi hidrokarbon alifatik dari lumpur minyak sebagai satu satunya sumber karbon dan energi dapat disimpulkan sebagai bakteri dari genus Acinetobacter. Sedangkan bakteri bakteri yang memanfaatkan fraksi hidrokarbon aromatik dan fraksi hidrokarbon asphaltik dari lumpur minyak sebagai satu satunya sumber karbon dan energi masing masing dapat disimpulkan sebagai bakteri dari genus Pseudomonas. Bakteri yang mampu mengemulsikan hidrokarbon juga diidentifikasi sebagai bakteri dari genus Pseudomonas.