PEMODELAN ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN DENGAN MEMANFAATKAN ORTHO-FOTO DIJITAL (Kasus di sebagian Kecamatan Gondomanan Yogyakarta)

Ortho-foto merupakan salah satu citra penginderaan jauh yang telah mempunyai sistem proyeksi orthogonal seperti sistem proyeksi peta. Ortho-foto diperoleh dari penggabungan beberapa foto udara yang telah dikoreksi geometriknya dan penyamaan rona. Ortho-foto pada umumnya dibuat pada skala besar, maka...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Suharyadi
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2000
Description
Summary:Ortho-foto merupakan salah satu citra penginderaan jauh yang telah mempunyai sistem proyeksi orthogonal seperti sistem proyeksi peta. Ortho-foto diperoleh dari penggabungan beberapa foto udara yang telah dikoreksi geometriknya dan penyamaan rona. Ortho-foto pada umumnya dibuat pada skala besar, maka citra tersebut sesuai untuk kajian di daerah perkotaan yang memerlukan informasi rinci. Penelitian ini bertujuan membuat model spasial kerentanan kebakaran di daerah permukiman perkotaan dengan mengkaji variabel kondisi fisik permukiman dan fasilitas pemadam kebakaran. Variabel kondisi fisik permukiman yang diasumsikan mempengaruhi potensi kebakaran adalah kepadatan bangunan rumah mukim, pola permukiman, kualitas bahan bangunan, lebar jalan, dan kualitas jalan. Untuk variabel fasilitas pemadam kebakaran meliputi ketersediaan hidran, alat pemadam kimia, dan tandon air untuk pemadam kebakaran. Variabel-variabel yang digunakan untuk pemodelan disadap dari citra ortho-foto dijital, sedangkan variabel yang tidak dapat disadap dari citra ortho-foto dikumpulkan dari pengukuran dan pengamatan di lapangan. Hasil pemodelan spasial kerentanan kebakaran permukiman di sebagian Kecamatan Gondomanan yang merupakan perpaduan antara potensi kebakaran dan fasilitas pemadam kebakaran terdapat tiga kelas kerentanan. Daerah yang tidak rentan kebakaran pada umumnya merupakan permukiman dengan pola teratur atau dengan kepadatan bangunan rendah. Permukiman yang rentan terjadi kebakaran pada umumnya merupakan permukiman padat yang polanya tidak teratur. Permukiman yang rentan kebakaran di daerah penelitian luasnya 115 hektar atau 16% dari luas total permukiman di daerah penelitian. Agihan permukiman yang rentan kebakaran terutama di Ledok Prawirodirjan dan Mergangsan Kidul.