ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN

Penyediaan benih ikan selama ini dilakukan oleh pemerintah lewat Balai-Balai Benih Ikan, dan dari usaha pembenihan rakyat (UPR). Kelangsungan usaha pembenihan rakyat sangat ditentukan oleh faktor-faktor teknis (kesesuaian lahan, luasan, sarana produksi) dan juga ditentukan oleh tingkat pengelolaa...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Sukardi dan Hery Saksono
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001
_version_ 1797031067378515968
author , Sukardi dan Hery Saksono
author_facet , Sukardi dan Hery Saksono
author_sort , Sukardi dan Hery Saksono
collection UGM
description Penyediaan benih ikan selama ini dilakukan oleh pemerintah lewat Balai-Balai Benih Ikan, dan dari usaha pembenihan rakyat (UPR). Kelangsungan usaha pembenihan rakyat sangat ditentukan oleh faktor-faktor teknis (kesesuaian lahan, luasan, sarana produksi) dan juga ditentukan oleh tingkat pengelolaan dan sumbangannya terhadap pendapatan keluarga. Pembenih akan terus melakukan usahanya jika pendapatan dari usaha tersebut sebanding dengan korbanan yang diberikan. Pendapatan pembenih dari usaha ini sangat ditentukan oleh skala usaha, jumlah produksi, jenis ikan serta biaya produksi dikeluarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan, struktur pembiayaan dari usaha pembenihan ikan, dan kelayakan finansial dari usaha ini. Penelitian dilakukan dengan metoda survey dengan melakukan wawancara dengan petani pembenih dan dilengkapi dengan data sekunder dari dinas atau instansi terkait. Pengambilan lokasi sampel dilakukan secara purposive di beberapa wilayah kecamatan yang dijadikan lokasi penelitian. Analisis data diarahkan pada analisis struktur pembiayaan, B-C ratio, dan R-C ratio. Struktur biaya usaha pembenihan ikan secara umum terdir dari biaya untuk pakan sebesar 72,25 %, biaya tenaga kerja 12,53 %, biaya pupuk 8,29 %, biaya obat-obatan 0,16 %, biaya pemasaran 3,31 %, biaya penyusutan alat 3,31 %, dan biaya lain-lain sebesar 1,03 %. Kelayakan usaha pembenihan ikan di kabupaten Sleman dilihat dari indikator R-C ratio untuk pembenihan lele sebesar 2,05, pembenihan gurami 3,04, pembenihan karper 1,69, pembenihan nila hitam 1,26, pembenihan nila merah 1,57, pembenihan tawes 1,47, dan pembenihan koan atau grass carp 1,36. Pendapatan pembenih untuk 1 kali pembenihan atau pendederan untuk pembenihan lele sebesar Rp 354.098,- , ikan gurami Rp 478.667,-, pembenihan karper Rp 228.646,-, pembenihan nila hitam Rp 128.605,-, pembenihan nila merah Rp 246.906,-, pembenihan tawes Rp 124.361,-, dan pembenihan koan sebesar Rp 135.958. Unit Cost (beaya produksi per ekor) untuk lele Rp 29,26, gurami Rp 27,25, karper Rp 17,8, nila hitam Rp 21,09, nila merah Rp 21,00, tawes Rp 11,55 dan koan Rp 21,48.
first_indexed 2024-03-13T22:16:07Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:92529
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T22:16:07Z
publishDate 2001
publisher [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:925292014-11-28T07:37:35Z https://repository.ugm.ac.id/92529/ ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN , Sukardi dan Hery Saksono Penyediaan benih ikan selama ini dilakukan oleh pemerintah lewat Balai-Balai Benih Ikan, dan dari usaha pembenihan rakyat (UPR). Kelangsungan usaha pembenihan rakyat sangat ditentukan oleh faktor-faktor teknis (kesesuaian lahan, luasan, sarana produksi) dan juga ditentukan oleh tingkat pengelolaan dan sumbangannya terhadap pendapatan keluarga. Pembenih akan terus melakukan usahanya jika pendapatan dari usaha tersebut sebanding dengan korbanan yang diberikan. Pendapatan pembenih dari usaha ini sangat ditentukan oleh skala usaha, jumlah produksi, jenis ikan serta biaya produksi dikeluarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan, struktur pembiayaan dari usaha pembenihan ikan, dan kelayakan finansial dari usaha ini. Penelitian dilakukan dengan metoda survey dengan melakukan wawancara dengan petani pembenih dan dilengkapi dengan data sekunder dari dinas atau instansi terkait. Pengambilan lokasi sampel dilakukan secara purposive di beberapa wilayah kecamatan yang dijadikan lokasi penelitian. Analisis data diarahkan pada analisis struktur pembiayaan, B-C ratio, dan R-C ratio. Struktur biaya usaha pembenihan ikan secara umum terdir dari biaya untuk pakan sebesar 72,25 %, biaya tenaga kerja 12,53 %, biaya pupuk 8,29 %, biaya obat-obatan 0,16 %, biaya pemasaran 3,31 %, biaya penyusutan alat 3,31 %, dan biaya lain-lain sebesar 1,03 %. Kelayakan usaha pembenihan ikan di kabupaten Sleman dilihat dari indikator R-C ratio untuk pembenihan lele sebesar 2,05, pembenihan gurami 3,04, pembenihan karper 1,69, pembenihan nila hitam 1,26, pembenihan nila merah 1,57, pembenihan tawes 1,47, dan pembenihan koan atau grass carp 1,36. Pendapatan pembenih untuk 1 kali pembenihan atau pendederan untuk pembenihan lele sebesar Rp 354.098,- , ikan gurami Rp 478.667,-, pembenihan karper Rp 228.646,-, pembenihan nila hitam Rp 128.605,-, pembenihan nila merah Rp 246.906,-, pembenihan tawes Rp 124.361,-, dan pembenihan koan sebesar Rp 135.958. Unit Cost (beaya produksi per ekor) untuk lele Rp 29,26, gurami Rp 27,25, karper Rp 17,8, nila hitam Rp 21,09, nila merah Rp 21,00, tawes Rp 11,55 dan koan Rp 21,48. [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001 Article NonPeerReviewed , Sukardi dan Hery Saksono (2001) ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=315
spellingShingle , Sukardi dan Hery Saksono
ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN
title ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN
title_full ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN
title_fullStr ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN
title_full_unstemmed ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN
title_short ANALISIS USAHA TANI PEMBENIHAN IKAN DI KABUPATEN SLEMAN
title_sort analisis usaha tani pembenihan ikan di kabupaten sleman
work_keys_str_mv AT sukardidanherysaksono analisisusahatanipembenihanikandikabupatensleman