PENGARUH SUHU PEMBAKARAN DAN PENCAMPURAN DENGAN BATU APUNG TERHADAP KUALITAS PRODUK GERABAH KASONGAN
Industri gerabah Desa Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk industri kecil. Lazimnya industri kecil teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, dan diperoleh secara turun temurun. Sehingga kualitas produksinya tidak dikontrol dengan baik. Untuk membantu memecahkan mas...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Published: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
2000
|
Summary: | Industri gerabah Desa Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk industri kecil. Lazimnya industri kecil teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, dan diperoleh secara turun temurun. Sehingga kualitas produksinya tidak dikontrol dengan baik. Untuk membantu memecahkan masalah tersebut telah dilakukan penelitian untuk menentukan pengaruh suhu pembakaran dan pencampuran dengan batu apung terhadap kualitas produk gerabah kasongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan batu apung dengan komposisi yang tepat dan dikombinasikan dengan suhu pembakaran yang optimal dapat meningkatkan kualitas produk gerabah yang dihasilkan. Peningkatan kualitas produk ditandai oleh menurunnya nilai susut kering, susut bakar, dan daya serap air serta meningkatnya nilai densitas dan kekuatan patah. Penambahan batu apung sebesar 5% dengan suhu pembakaran 1.100oC di peroleh produk gerabah dengan kualitas yang paling baik. Penambahan batu apung yang berlebihan (10%) dengan suhu pembakaran yang lebih tinggi dari 1.100oC justru akan menurunkan kualitas produk gerabah yang dihasilkan |
---|