Summary: | Kawasan Yogyakarta Utara dipandang sebagai daerah resapan air hujan bagi Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Akibat perkembangan fisik di daerah resapan ini dikhawatirkan akan terjadi ketidakefektifan dalam menjalankan fungsinya sebagai kawasan resapan, sehingga ke depan dikhawatirkan kota Yogyakarta akan mengalami permasalahan air khususnya "kelangkaan" air tanahnya. Penelitian ini bertujuan : (1) mengetahui variasi kapasitas infiltrasi tanah, (2) menentukan model pengelolaan kawasan resapan air. Metode "purposive sampling" digunakan dalam penentuan titik sampel pengukuran infiltrasi. Data hujan rata rata bulanan, data kedalaman air tanah dan fluktuasinya digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan rekomendasi konservasi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) zone kapasitas infiltrasi, yaitu zone tinggi (nilai fc lebih atau sama dengan 1,0 cm/menit), zone sedang (nilai fc antara 0,5 1,0 cm/menit), dan zone rendah (nilai fc < 0,5 cm/menit). Penentuan model pengelolaan yang sesuai dilakukan dengan mempertimbangkan kedalaman air tanah dan fluktuasinya, sehingga dihasilkan model pembuatan sumur resapan, model tampungan (kolam), dan model sawah (lahan basah).
|