KONDISI LINGKUNGAN PADA MASA PLESTOSEN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA PRASEJARAH DI JAWA

Kondisi lingkungan alam sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim. Di Jawa, masa Plestosen berlangsung kurang lebih 3 juta-10.000 tahun yang lalu, dengan ditandai terjadinya fluktuasi suhu udara yang sangat drastis, yang mengakibatkan terjadinya zaman es (glasial) dan zamannya es mencair (interglasial)....

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Ph. Subroto
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001
Description
Summary:Kondisi lingkungan alam sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim. Di Jawa, masa Plestosen berlangsung kurang lebih 3 juta-10.000 tahun yang lalu, dengan ditandai terjadinya fluktuasi suhu udara yang sangat drastis, yang mengakibatkan terjadinya zaman es (glasial) dan zamannya es mencair (interglasial). Di Jawa, turunnya suhu udara yang sangat tajam mengakibatkan masa kering (interpluvial), sebaliknya dengan naiknya suhu udara mengakibatkan masa turunnya hujan yang sangat luar biasa (pluvial). Kondisi ini mengakibatkan perubahan-perubahan pada jenis flora dan fauna yang hidup pada saat itu, serta perubahan bentuk-bentuk daratan di muka bumi ini. Flora dan fauna merupakan sumber bahan makanan yang sangat dibutuhkan manusia. Perubahan pada flora dan fauna membawa dampak berubahnya sistem subsistensi yang pada akhirnya berdampak juga pada pengembangan teknologi. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, maka manusia harus mengadaptasi dan mengantisipasinya dengan menciptakan alat-alat yang disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Perubahan teknologi ini dapat diamati dari temuan artefak dari masa Plestosen atas yang menunjukkan penggunaan bahan untuk pembuatan alat yang lebih bervariasi, seperti tulang binatang, tanduk, dan duri ikan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan perburuan binatang yang pada masa Plestosen atas jumlah binatang yang berukuran besar semakin menurun dan digantikan oleh binatang yang berukuran lebih kecil. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa perubahan lingkungan yang terjadi juga berakibat pula pada perubahan dan perkembangan teknologi tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari variasi alat yang semakin kompleks.