PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI

Dalam penerapan konsep pertanian bercorak industri yang berkelanjutan (sustainable agro industry) terdapat kendala yang harus diatasi berupa meningkatnya degradasi lahan, menipisnya cadangan air, pemborosan energi, dan menurunnya ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian.. Untuk mengatasi hal in...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Abdul Rozaq
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001
_version_ 1797031087837282304
author , Abdul Rozaq
author_facet , Abdul Rozaq
author_sort , Abdul Rozaq
collection UGM
description Dalam penerapan konsep pertanian bercorak industri yang berkelanjutan (sustainable agro industry) terdapat kendala yang harus diatasi berupa meningkatnya degradasi lahan, menipisnya cadangan air, pemborosan energi, dan menurunnya ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian.. Untuk mengatasi hal ini diperlukan altenatif cara budidaya tanaman yang dapat membantu mengatasi kendala tersebut. Penerapan cara budidaya palawija tanpa olah tanah yang sudah dipraktekkan secara tradisional di lahan sawah, khususnya di awal musim kemarau, secara konseptual mendukung upaya mengurangi kendala di atas. Tetapi cara ini masih bersifat manual sehingga kapasitas kerja rendah, memerlukan pasok tenaga kerja yang besar, dan memiliki resiko kegagalan tanam karena siraman air hujan yang membuat benih menjadi busuk.Untuk itu diperlukan suatu konsep teknologi budidaya palawija yang dapat meningkatkan kapasitas kerja, menghemat energi, mengurangi resiko erosi, dan memperkecil resiko kegagalan tanam akibat hujan. Penelitian tahun pertama ini bertujuan untuk menerapkan konsep mekanisasi penanaman palawija tanpa pengolahan tanah primer dan sekunder (mechanized direct seeding) di lahan sawah irigasi. Penerapan konsep tersebut memerlukan bantuan alat penanam mekanis yang dapat dipergunakan untuk menanam benih palawija tanpa mengolah tanah terlebih dahulu. Prototipe alat yang ada, hasil dari rancangbangun dan konstruksi dari sumberdana lain masih memerlukan penyempurnaan. Sehingga tujuan khusus di tahun pertama adalah menyempurnakan rancangbangun dan konstruksi alat penanam sekaligus melengkapinya dengan alat pemupuk, dan melakukan uji fungsional di Laboratorium Alat Mesin Pertanian serta uji kinerja di Kebun Percobaan UGM. Pada tahun kedua akan dilakukan ujicoba penerapan konsep mekanisasi penanaman palawija tanpa olah tanah di lahan sawah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan metode rancangbangun (design method) yang berintikan identifikasi kebutuhan, konseptualisasi, dan analisis kelayakan. Informasi state of the art peralatan tanam didasarkan antara lain pada hasil penelitian sebelumnya, berupa model fisik alat tanam hasil penelitian rancangbangun yang pernah dibiayai oleh sumberdana lain. Model fisik ini masih memerlukan beberapa penyempurnaan, terutama yang menyangkut keseragaman kedalaman tanam, ketinggian posisi alur benih yang aman terhadap resiko genangan limpasan air hujan, dan kebutuhan adanya pupuk dasar untuk membantu pertumbuhan tanaman. Berdasarkan kebutuhan kebutuhan tersebut, di dalam penelitian ini telah dilaksanakan kegiatan rancangbangun (design) dan konstruksi (construction) sistem pengatur kedalaman tanam, unit pembuat alur penampung air limpasan hujan, dan unit pemupuk. Konsep pengaturan kedalaman kerja dilakukan dengan membuat sistem roda penggerak/pemadat tanah independen terhadap bagian pembuka alur benih, yang terdiri atas engsel, lengan ayun, dan pegas. Unit pembuka alur penampung limpasan air hujan dirancang berbentuk sepasang singkal (moldboard) yang melintas di sisi luar alur benih dan membuang tanah ke arah luar lintasan benih. Unit pemupuk dirancang dan dikonstruksi dengan menggunakan sistem distribusi berbentuk piringan vertikal yang dilengkapi sendok penakar pupuk berpenampang segi empat, dengan mekanisme pemasangan dan pelepasan piringan berbantuan pegas, serupa dengan rancangan unit penanam benih. Penggerakan sistern distribusi benih dan pupuk dilakukan oleh sebuah roda yang bergerak melalui sebuah rantai dan gear. Keseluruhan alat tanam dirancang untuk digerakkan oleh traktor tangan (hand tractor). Hasil rancangbangun alat yang berupa blueprint selanjutnya dikonstruksi dibengkel kecil di Daerah Istirnewa Yogyakarta, dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan tidak memerlukan tuntutan skill yang terlalu tinggi untuk melaksanakannya. Hasil konstruksi alat selanjutnya diuji secara fungsional. Hasil pengujian fungsional (fungsional testing) alat yang dilakukan dilaboratoriurn menunjukkan bahwa dalam posisi statik alat dapat berfungsi mendistribusi benih dan pupuk sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian kinerja (performance testing) di lapangan, masih menunjukkan sejumlah persoalan, terutama yang muncul akibat lilitan seresah (bahan organik) pada unit pembuat alur penampung air limpasan hujan dan jari-jari roda pemadat, kesulitan pada saat saat berbelok, dan kekerasan tanah. Untuk mengatasi hal-hal tersebut telah dilakukan beberapa penyempurnaan, termasuk menyesuaikan medan kerja dengan tuntutan alat, yaitu mengurangi seresah di permukaan tanah. Hasil ujicoba kinerja alat di lapangan yang terakhir dilakukan dengan menanami 15 petak berukuran 4 x 6 m menunjukkan alat dapat berfungsi menanam dan mendistribusi pupuk sesuai yang dikehendaki. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh belum dapat dianalisis karena karena setelah penanaman terjadi hujan sangat lebat dan sistem drainasi petak tidak dapat menjamin air hujan keluar dari petak dalam waktu singkat, sehingga benih yang ditanam, baik pada level percobaan maupun kontrol, sebagian besar (> 90 %) tidak dapat tumbuh. Pengujian selanjutnya perlu dilakukan pada musim tanam Palawija yang tepat atau dengan melaksanakan rekayasa lingkungan mikro agar hujan tidak berdampak langsung pada pertumbuhan benih.
first_indexed 2024-03-13T22:16:34Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:92630
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T22:16:34Z
publishDate 2001
publisher [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:926302014-11-28T07:37:23Z https://repository.ugm.ac.id/92630/ PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI , Abdul Rozaq Dalam penerapan konsep pertanian bercorak industri yang berkelanjutan (sustainable agro industry) terdapat kendala yang harus diatasi berupa meningkatnya degradasi lahan, menipisnya cadangan air, pemborosan energi, dan menurunnya ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian.. Untuk mengatasi hal ini diperlukan altenatif cara budidaya tanaman yang dapat membantu mengatasi kendala tersebut. Penerapan cara budidaya palawija tanpa olah tanah yang sudah dipraktekkan secara tradisional di lahan sawah, khususnya di awal musim kemarau, secara konseptual mendukung upaya mengurangi kendala di atas. Tetapi cara ini masih bersifat manual sehingga kapasitas kerja rendah, memerlukan pasok tenaga kerja yang besar, dan memiliki resiko kegagalan tanam karena siraman air hujan yang membuat benih menjadi busuk.Untuk itu diperlukan suatu konsep teknologi budidaya palawija yang dapat meningkatkan kapasitas kerja, menghemat energi, mengurangi resiko erosi, dan memperkecil resiko kegagalan tanam akibat hujan. Penelitian tahun pertama ini bertujuan untuk menerapkan konsep mekanisasi penanaman palawija tanpa pengolahan tanah primer dan sekunder (mechanized direct seeding) di lahan sawah irigasi. Penerapan konsep tersebut memerlukan bantuan alat penanam mekanis yang dapat dipergunakan untuk menanam benih palawija tanpa mengolah tanah terlebih dahulu. Prototipe alat yang ada, hasil dari rancangbangun dan konstruksi dari sumberdana lain masih memerlukan penyempurnaan. Sehingga tujuan khusus di tahun pertama adalah menyempurnakan rancangbangun dan konstruksi alat penanam sekaligus melengkapinya dengan alat pemupuk, dan melakukan uji fungsional di Laboratorium Alat Mesin Pertanian serta uji kinerja di Kebun Percobaan UGM. Pada tahun kedua akan dilakukan ujicoba penerapan konsep mekanisasi penanaman palawija tanpa olah tanah di lahan sawah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan metode rancangbangun (design method) yang berintikan identifikasi kebutuhan, konseptualisasi, dan analisis kelayakan. Informasi state of the art peralatan tanam didasarkan antara lain pada hasil penelitian sebelumnya, berupa model fisik alat tanam hasil penelitian rancangbangun yang pernah dibiayai oleh sumberdana lain. Model fisik ini masih memerlukan beberapa penyempurnaan, terutama yang menyangkut keseragaman kedalaman tanam, ketinggian posisi alur benih yang aman terhadap resiko genangan limpasan air hujan, dan kebutuhan adanya pupuk dasar untuk membantu pertumbuhan tanaman. Berdasarkan kebutuhan kebutuhan tersebut, di dalam penelitian ini telah dilaksanakan kegiatan rancangbangun (design) dan konstruksi (construction) sistem pengatur kedalaman tanam, unit pembuat alur penampung air limpasan hujan, dan unit pemupuk. Konsep pengaturan kedalaman kerja dilakukan dengan membuat sistem roda penggerak/pemadat tanah independen terhadap bagian pembuka alur benih, yang terdiri atas engsel, lengan ayun, dan pegas. Unit pembuka alur penampung limpasan air hujan dirancang berbentuk sepasang singkal (moldboard) yang melintas di sisi luar alur benih dan membuang tanah ke arah luar lintasan benih. Unit pemupuk dirancang dan dikonstruksi dengan menggunakan sistem distribusi berbentuk piringan vertikal yang dilengkapi sendok penakar pupuk berpenampang segi empat, dengan mekanisme pemasangan dan pelepasan piringan berbantuan pegas, serupa dengan rancangan unit penanam benih. Penggerakan sistern distribusi benih dan pupuk dilakukan oleh sebuah roda yang bergerak melalui sebuah rantai dan gear. Keseluruhan alat tanam dirancang untuk digerakkan oleh traktor tangan (hand tractor). Hasil rancangbangun alat yang berupa blueprint selanjutnya dikonstruksi dibengkel kecil di Daerah Istirnewa Yogyakarta, dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan tidak memerlukan tuntutan skill yang terlalu tinggi untuk melaksanakannya. Hasil konstruksi alat selanjutnya diuji secara fungsional. Hasil pengujian fungsional (fungsional testing) alat yang dilakukan dilaboratoriurn menunjukkan bahwa dalam posisi statik alat dapat berfungsi mendistribusi benih dan pupuk sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian kinerja (performance testing) di lapangan, masih menunjukkan sejumlah persoalan, terutama yang muncul akibat lilitan seresah (bahan organik) pada unit pembuat alur penampung air limpasan hujan dan jari-jari roda pemadat, kesulitan pada saat saat berbelok, dan kekerasan tanah. Untuk mengatasi hal-hal tersebut telah dilakukan beberapa penyempurnaan, termasuk menyesuaikan medan kerja dengan tuntutan alat, yaitu mengurangi seresah di permukaan tanah. Hasil ujicoba kinerja alat di lapangan yang terakhir dilakukan dengan menanami 15 petak berukuran 4 x 6 m menunjukkan alat dapat berfungsi menanam dan mendistribusi pupuk sesuai yang dikehendaki. Meskipun demikian, hasil yang diperoleh belum dapat dianalisis karena karena setelah penanaman terjadi hujan sangat lebat dan sistem drainasi petak tidak dapat menjamin air hujan keluar dari petak dalam waktu singkat, sehingga benih yang ditanam, baik pada level percobaan maupun kontrol, sebagian besar (> 90 %) tidak dapat tumbuh. Pengujian selanjutnya perlu dilakukan pada musim tanam Palawija yang tepat atau dengan melaksanakan rekayasa lingkungan mikro agar hujan tidak berdampak langsung pada pertumbuhan benih. [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001 Article NonPeerReviewed , Abdul Rozaq (2001) PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=408
spellingShingle , Abdul Rozaq
PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI
title PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI
title_full PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI
title_fullStr PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI
title_full_unstemmed PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI
title_short PENERAPAN KONSEP PENANAMAN PALAWIJA SECARA MEKANIS TANPA OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH IRIGASI
title_sort penerapan konsep penanaman palawija secara mekanis tanpa olah tanah di lahan sawah irigasi
work_keys_str_mv AT abdulrozaq penerapankonseppenanamanpalawijasecaramekanistanpaolahtanahdilahansawahirigasi