REDESIGN SISTEM PENYIMPANAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) PETANI DI KABUPATEN BANTUL DIY

Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan cara-cara penyimpanan bawang merah yang telah dilakukan oleh petani di Kabupaten Bantul. Hal ini diperlukan karena cara yang ada pada saat ini belum memberikan hasil yang memuaskan (kerusakan masih tinggi) sehingga tujuan penyimpanan untuk meningkatkan h...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Bandul Suratmo
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2003
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan cara-cara penyimpanan bawang merah yang telah dilakukan oleh petani di Kabupaten Bantul. Hal ini diperlukan karena cara yang ada pada saat ini belum memberikan hasil yang memuaskan (kerusakan masih tinggi) sehingga tujuan penyimpanan untuk meningkatkan harga jual belum dapat dicapai. Penelitian yang dilakukan dengan di Dusun Sangkeh Desa Srigading Kecamatan Sanden Bantul. Sebuah design bangunan penyimpan dengan alas berukuran 2 x 3 m2 dan tinggi dinding batako 3 m, serta atap berbentuk piramid. Bangunan ini dilengkapi dengan heat echanger (penukar panas), yang memungkinkan untuk bisa dilakukan pengeringan dan pengasapan terhadap bawang merah yang disimpan itu. Panas dicatu oleh panas hasil pembakaran di tungku yang berada di mulut heat echanger. Semua bahan yang dipakai untuk bangunan ini adalah bahan-bahan lokal, dan mudah diperoleh di wilayah Kecamatan Sanden Bantul. Dari uji coba sistem sebagai bangunan pengering, ternyata pada penggunaan suhu pengeringan sekitar 37 oC mampu menurunkan kadar air bawang merah 46 %, yaitu dari kadar air awal 68 % sampai 22 % pada kondisi suhu lingkungan 29 oC dan kelembabannya relatif 90 %. Perubahan suhu selama pengeringan bervariasi terhadap jarak dari dasar bangunan dan dinyatakan dalam hubungan kuadrat, T= 1,25 h2 - 4,25 h + 38,7