PENGEMBANGAN SKIN TEST UNTUK DIAGNOSIS TOKSOPLASMOSIS DENGAN MENGGUNAKAN PROTEIN MEMBRAN TAKIZOIT

Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang banyak menimbulkan permasalahan bagi manusia dan hewan. Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit yang bersifat anthropozoonosis, suatu penyakit parasiter yang disebabkan oleh protozoa parasit yaitu Toxoplasma gondii. Pada manusia, infeksi toksoplasmosis se...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Wisnu Nurcahyo, Sumartono, dan Dwi Priyowidodo
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2003
Description
Summary:Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang banyak menimbulkan permasalahan bagi manusia dan hewan. Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit yang bersifat anthropozoonosis, suatu penyakit parasiter yang disebabkan oleh protozoa parasit yaitu Toxoplasma gondii. Pada manusia, infeksi toksoplasmosis selalu menghantui pada kaum wanita dan terutama ibu-ibu yang sedang hamil. Sedangkan pada hewan dapat bertindak sebagai hospes perantara infeksi ke manusia dan menyebabkan abortus, kematian dini dan kelainan kongenital pada domba dan kambing. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, namun selalu dihadapkan pada kendala spesifitas, sensitivitas, biaya dan kepraktisannya dalam aplikasinya pada hewan. Dengan demikian penelitian ini lebih ditekankan pada upaya mencari diagnosa alternatif dimana salah satunya adalah dengan metode skin test. Hingga saat ini masih belum ada perangkat diagnosa yang baik untuk diagnosa toksoplasmosis pada hewan di lapangan. Melalui pendekatan aplikasii skin test untuk diagnosis diharapkan dapat mengatasi permasalahan keterbatasan diagnosa toksoplasmosis. Protein membran Toxoplasma gondii diketahui memiliki paran biologis yang penting. Protein membran yang dikenal dengan SAG1 dan SAG2 ini merupakan antigen yang diekspresikan oleh parasit ini selama stadium takizoit Perkembangan penelitian di bidang parasitologi yang pesat memungkinkan identifikasi dan karakterisasi antigen yang berasal dari protein membran untuk dapat dikembangkan lebih lanjut dengan spesifitas dan sensitivitas yang jauh lebih baik daripada metode konvensional, sehingga dapat diperoleh kandidat protein antigen yang tepat dan mampu memberikan respon imun yang lebih baik bagi pencegahan, pengendalian dan terapi toksoplasmosis. Toxoplasma gondii diisofasi dari hewan yang diketahui menderita toksoplasmosis. Selanjutnya parasit tersebut diperbanyak secara in vivo pada mencit strain Balb/c. Untuk mengetahui tingkat produksi pada hewan percobaan, takizoit kembali diinfeksikan ke mencit secara intraperitoneal Selanjutnya hewan percobaan akan menunjukkan gejala klinis dengan menghasilkan cairan ascites. Cairan dengan takizoit lalu dikumpulkan dan diisolasi protein membran takizoit sebagai material diagnosa, kemudian dilakukan infeksi buatan pada kambing (akut/kronis), pengujian serologis pada kambing, aplikasi metode skin test (intra dermal) dari protein membran, pengujian reaksi klinis hipersensitifitas kulit pada kambing, dan optimalisasi dosis skin test pada kambing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi protein membran takizoit dari isolat lokal Toxoplasma gondii dari setiap ekor mencit yang diinfeksikan dengan dosis 1x107 takizoit sebesar 13.58 mg, hasil pemeriksaan serologis darah kambing menggunakan metode CATT diperoleh hasil positif tapi lemah, namun dengan metode ELISA hasil pemeriksaan IgM negatif, Sedangkan pemeriksaan darah mencit baik serologis maupun CATT hasilnya positif, hasil aplikasi skin test (intra dermal) dari protein membran takizoit terlihat adanya penebalan kulit sebesar ± 19 mm, hasil pemeriksaan darah rutin terlihat bahwa TPP kelompok perlakuan meningkat jumlahnya mulai dari minggu 1, 2 dan 4. Jumlah Hb menurun mulai minggu ke 2 dan 4. Sedangkan kadar eosinofil meningkat tajam pada minggu ke 4 injeksi protein membran Toxoplasma gondii. Dosis optimal protein membran takizoit yang dipergunakan pada kambing, yaitu dosis 1.5 mg/ml/ekor, sensitifitas antigen Toxoplasma untuk diagnosa Toksoplasmosis pada mencit sebesar: 96 %, dan spesifitasnya sebesar: 80%.