RESPON METABOLIT ANTI PATOGEN AKAR TUSAM AKIBAT PENGIMBASAN INTERAKSI SIMBIOTIK MIKORIZA

Kebutuhan serat kayu sebagai bahan pembuat kertas di Indonesia dewasa ini masih belum dapat dipenuhi seluruhnya dari sumber serat dalam negeri. Penanaman jenis berserat panjang asli Indonesia yaitu tusam (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) masih menghadapi banyak kendala berupa kerusakan oleh hama...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , S. M Widyastuti, Sumardi, S. Margino dan Harjono
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2003
Description
Summary:Kebutuhan serat kayu sebagai bahan pembuat kertas di Indonesia dewasa ini masih belum dapat dipenuhi seluruhnya dari sumber serat dalam negeri. Penanaman jenis berserat panjang asli Indonesia yaitu tusam (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) masih menghadapi banyak kendala berupa kerusakan oleh hama dan penyakit, terutama oleh penyakit rebah semai (damping off). Sesuai dengan karakteristiknya, penyakit rebah semai banyak dikendalikan melalui pendekatan kultur teknis dan kimiawi dan ternyata belum memberikan hasil yang memadai. Penelitian tahun kedua diarahkan untuk mendeteksi aktivitas metabolit anti patogen pada tanaman, yang dapat berupa senyawa-senyawa protein maupun metabolit sekunder fitoaleksin dan aktivitasnya terhadap jamur penyebab penyakit rebah semai yang disebabkan oleh Fusarium sp. dan Rhizoctonia sp. Diamati juga pengaruh inokulasi jamur mikoriza terhadap perkembangan Fusarium sp. dan Rhizoctonia sp. serta pertumbuhan semai tusam. Tujuan penelitian tahun kedua ini adalah untuk mengetahui : (1) produksi fitoaleksin sebagai respon interaksi mikoriza ekto pada tusam, (2) aktivitas fitoaleksin terhadap jamur Fusarium sp. dan Rhizoctonia sp. penyebab penyakit rebah semai pada tusam, (3) pengaruh inokulasi jamur mikoriza terhadap perkembangan Fusarium sp. dan Rhizoctonia sp. serta pertumbuhan semai tusam, (4) Isolasi dan karakterisasi b-l,3-glukanase dari akar semai tusam yang berasosiasi dengan jamur mikoriza ekto, (5). Aktivitas b-l,3-glukanase terhadap salah satu jamur patogen penyebab penyakit rebah semai yaitu Fusarium sp. Produksi fitoaleksin dideteksi dari ekstrak akar bermikoriza dalam etanol yang berasal dari pohon tua dan semai umur 4, 6 dan 8 minggu menggunakan UV-spektrofotometer. Isolat Fusarium sp. dan Rh.izoctonia sp. yang digunakan berasal dari hasil isolasi semai terserang rebah semai kemudian diuji patogenisitasnya pada semai tusam. Aktivitas senyawa antifungal dalam menghambat Fusarium sp. diteliti melalui perkecambahan spora dan panjang buluh kecambah secara in vitro. Penghambatan pertumbuhan miselia Rhizoctonia sp. oleh senyawa antifungal juga diteliti. Pengaruh terhadap pertumbuhan semai tusam dievaluasi dalam percobaan inokulasi semai tusam dengan jamur mikoriza dan jamur penyebab rebah semai. menggunakan rancangan RCBD (Randomized Completely Design) dengan ulangan masing-masing tiga kali. Pengamatan dilakukan terhadap (1) persentase kematian semai tusam. (2) persentase infeksi jamur mikoriza. (3) perkembangan dan pertumbuhan akar dan tinggi semai tusam, (4) nisbah pucuk akar. Ekstraksi pathogenesis related protein dilakukan pada semai tusam umur 4, 6. 8 minggu menggunakan metode Vannini et al. (1995). Hasil ekstraksi yang menunjukkan adanya aktivitas enzim tertinggi diisolasi untuk pemurnian menggunakan kromatografi filtrasi gel mengacu pada metode Colligan et at. (1996) dan Harjono et al. (2001) yang telah dimodifikasi. Hasil isolasi enzim dikarakterisasi meliputi berat molekul enzim menggunakan SDS PAGE mengacu pada metode Laemli (1970)