Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris

<p>A. Latar Belakang<br /> Penyimpanan hasil pertanian merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang bertujuan untuk mempertahankankualitas atau mencegah kerusakan dan kehilangan yang disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal. Kerusakan ataupun kehilangan (losses) hasil pert...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Nursigit Bintoro, Reno Bayu Bramasta
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Fak. Pertanian UGM 2005
_version_ 1826044650934239232
author , Nursigit Bintoro, Reno Bayu Bramasta
author_facet , Nursigit Bintoro, Reno Bayu Bramasta
author_sort , Nursigit Bintoro, Reno Bayu Bramasta
collection UGM
description <p>A. Latar Belakang<br /> Penyimpanan hasil pertanian merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang bertujuan untuk mempertahankankualitas atau mencegah kerusakan dan kehilangan yang disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal. Kerusakan ataupun kehilangan (losses) hasil pertanian salah satunya disebabkan karena tidak ada atau tidak sempurnanya bangunan penyimpananhasil pertanian.<br /> Menurut Hall (1970), penyimpanan hasil-hasil pertanian dibedakan menjadi dua metode yakni penyimpanandalam karung (sack storage) dan curah (bulk storage). Padasacksstorage, bahan disimpan dalam karung-karung kemudian ditempatkan dalam gudang, sedangkan pada bulk storage bahan disimpan dalam bentuk curah dalam suatu bangunan. Sistem penyimpanan curah memiliki beberapa kelebihan diantaranya penanganan dapat secara mekanis, cepat dalam penanganannya, biaya operasi lebih rendah, dan potensi kehilangan lebih kecil. Penyimpanan curah umumnya dilakukan dengan menggunakan silo baik yang dilengkapi dengan hopper<br /> maupun tidak.<br /> Bahan dikeluarkan dari silo dengan beberapa cara diantaranya secara manual (gravitasi) yakni bahan dikeluarkan langsung tanpa bantuan peralatan, secara mekanik yakni dengan peralatan mesin yang bergerak seperti menggoyangkan silo dengan vibrator, ataupun mengeluarkan bahan dengan screw conveyor dan dengan cara pneumatik yakni dengan aeras dan hembusan udara yang menekan bahan keluar. Bahan keluar melalui outlet atau orifice yakni lubang pengeluaran yang letaknya berada dibagian dinding samping ataupun bagian dasar siio. Bijian yang dikeluarkan mengalir keluar untuk menuju proses selanjutnya (distribusi, atau proses pengolahan).<br /> Pada sebagian besar industri pengolahan bahan pertanian dilakukan secara kontiyu, bahan curah disimpan menggunakan silo dengan operasional pengisian dan pengosongannya dilakukan secara mekanis seperti pada industri pengolahan susu dan pengolahan bahan bijibijian lain. Maka laju aliran bahan keluar harus diketahui terlebih dahulu sebagai pengaturan awal operasional mesin proses pengolahan. Laju aliran akan menentukan kontinyuitas proses pengolahan, sehingga untuk mencapai kapasitas produksi tertentu maka laju aliran harus dapat dikendalikan sesuai dengan yang dikehendaki. Oleh karena itu, penting sekali untuk dikaji mengenai IC!iualiran bijian guna mendukung operasional proses pengolahan bahan bijian yang<br /> kontinYJJ dan lancar.</p> <p><br /> B. Tuj uan<br /> 1. Mengkaji pengaruh jenis bijian, diameter orifice dan sudut kemiringan hopper<br /> terhadap laju aliran bijian.<br /> 2. Pengembangan persamaan laju aliran yang sederhana dan mudah digunakan.<br /> 3. Melakukan evaluasi terhadap ketepatan beberapa persamaan laju aliran yang telah ada.</p>
first_indexed 2024-03-13T22:23:55Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:94825
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T22:23:55Z
publishDate 2005
publisher [Yogyakarta] : Fak. Pertanian UGM
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:948252014-11-28T07:36:38Z https://repository.ugm.ac.id/94825/ Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris , Nursigit Bintoro, Reno Bayu Bramasta <p>A. Latar Belakang<br /> Penyimpanan hasil pertanian merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang bertujuan untuk mempertahankankualitas atau mencegah kerusakan dan kehilangan yang disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal. Kerusakan ataupun kehilangan (losses) hasil pertanian salah satunya disebabkan karena tidak ada atau tidak sempurnanya bangunan penyimpananhasil pertanian.<br /> Menurut Hall (1970), penyimpanan hasil-hasil pertanian dibedakan menjadi dua metode yakni penyimpanandalam karung (sack storage) dan curah (bulk storage). Padasacksstorage, bahan disimpan dalam karung-karung kemudian ditempatkan dalam gudang, sedangkan pada bulk storage bahan disimpan dalam bentuk curah dalam suatu bangunan. Sistem penyimpanan curah memiliki beberapa kelebihan diantaranya penanganan dapat secara mekanis, cepat dalam penanganannya, biaya operasi lebih rendah, dan potensi kehilangan lebih kecil. Penyimpanan curah umumnya dilakukan dengan menggunakan silo baik yang dilengkapi dengan hopper<br /> maupun tidak.<br /> Bahan dikeluarkan dari silo dengan beberapa cara diantaranya secara manual (gravitasi) yakni bahan dikeluarkan langsung tanpa bantuan peralatan, secara mekanik yakni dengan peralatan mesin yang bergerak seperti menggoyangkan silo dengan vibrator, ataupun mengeluarkan bahan dengan screw conveyor dan dengan cara pneumatik yakni dengan aeras dan hembusan udara yang menekan bahan keluar. Bahan keluar melalui outlet atau orifice yakni lubang pengeluaran yang letaknya berada dibagian dinding samping ataupun bagian dasar siio. Bijian yang dikeluarkan mengalir keluar untuk menuju proses selanjutnya (distribusi, atau proses pengolahan).<br /> Pada sebagian besar industri pengolahan bahan pertanian dilakukan secara kontiyu, bahan curah disimpan menggunakan silo dengan operasional pengisian dan pengosongannya dilakukan secara mekanis seperti pada industri pengolahan susu dan pengolahan bahan bijibijian lain. Maka laju aliran bahan keluar harus diketahui terlebih dahulu sebagai pengaturan awal operasional mesin proses pengolahan. Laju aliran akan menentukan kontinyuitas proses pengolahan, sehingga untuk mencapai kapasitas produksi tertentu maka laju aliran harus dapat dikendalikan sesuai dengan yang dikehendaki. Oleh karena itu, penting sekali untuk dikaji mengenai IC!iualiran bijian guna mendukung operasional proses pengolahan bahan bijian yang<br /> kontinYJJ dan lancar.</p> <p><br /> B. Tuj uan<br /> 1. Mengkaji pengaruh jenis bijian, diameter orifice dan sudut kemiringan hopper<br /> terhadap laju aliran bijian.<br /> 2. Pengembangan persamaan laju aliran yang sederhana dan mudah digunakan.<br /> 3. Melakukan evaluasi terhadap ketepatan beberapa persamaan laju aliran yang telah ada.</p> [Yogyakarta] : Fak. Pertanian UGM 2005 Article NonPeerReviewed , Nursigit Bintoro, Reno Bayu Bramasta (2005) Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=2617
spellingShingle , Nursigit Bintoro, Reno Bayu Bramasta
Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris
title Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris
title_full Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris
title_fullStr Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris
title_full_unstemmed Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris
title_short Kajian laju aliran bijian (flowrate) pada model silo silindris
title_sort kajian laju aliran bijian flowrate pada model silo silindris
work_keys_str_mv AT nursigitbintororenobayubramasta kajianlajualiranbijianflowratepadamodelsilosilindris