Summary: | Seni hias Pura Jagatndtha di Jembrana Bali adalah simbol
estetik yang menjadikan pura bermakna gunung sebagai sumber
kesuburan. Tampilan yang memunculkan pertanyaan tentang
konsep fllosofi seni hias, kemegahan, keunikan, dan karakteristik,
serta hubungan tata letak pura dengan kehidupan masyarakat
Hindu Bali. Penelitian bersifat kualitatil\' dengan pendekatan
multidisiplin, serta penekanan pada Ilerstehen. Sebagai payung
pendeka.tan a.dalah teori sejarah seni dengan ilmu-ilmu lain sebagai
teori yang memperkaya kajian.
Hasil penclitian menunjukkan bahwa seni hias Pura
JagatnMha di Jembrana Bali tidak lepas dari tiga hal, yakni; (1).
Konsep tn mavdala berdasar tattwa, susila, dan upaccira; (2) Kaja
(arah ke gunung) yang. sunya, hcning, khusuk dalam pelinggih
Padmasana Lingga, bale ongkara, tugu panglurah dengan karakter
kuno alam kadewatan. Tengah adalal1 alam madhya kehidupan
dengan karakter klasik, tercermin pada leonagung, candi bentar,
candi kurung yang dibungkus leekarallgan, pepattran, dan 1ceketusan
yang luwes, ngrawit harmonis. Area kelod (laut) alam bhitta area
n~tlta dengan candi laras kampicl canga/c, naga bersayap dalam
konsep .kekinian. Pura mcnggambarkan tiga puncak kejayaan seni
hias Bali, yakni masa Bali kuno sampai dikctemukan karakter
kebalian, masa keemasan kerajaan Gelgel dengan klasiknya, dan
karal<:ter kekinian dengan pengaruh baratnya; (3). Seni hias pura
berpegang pada prinsip estetika, yakni: fungsi, menyangkut
personal, fungsi sosial , dan fungsi fisiko Gaya menyangkut gaya
susunan formal, yakni susunan intelektual, gaya susunan
biomorfis, dan gaya susunan estetik. Gaya fant.asi menyangkut
cerita kadewatclH, cerita rakyat, dan cerita alam bhllta. Kajian
makna menyebutkan bahwa seni hias Pura Jagatnatha Bali selain
indah, makna simboJik menjadi inti pura tersebut.
Temuan disertasi me~yebuf.kan bahwa seni hias menjadikan
Pura Jagatnatha di Jembrana Bali indah yang ritual, simbol surga
menjadi pemersat.u umat menuju kebahagiaan lahir dan batin.
|