PENGEMBANGAN TANAMAN PEPAYA MELALUI PEMULIAAN PARTISIP ATIF

<p>Meningkatnya impor buah akhir-akhir ini menunjukkan bahwa permintaan pasar belum mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Apabila kondisi ini terus berlangsung, maka Indonesia akan sangat tergantung dari produk hortikultura impor. Oleh karena itu, benih bermutu suatu varietas unggul merup...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Sriani Sujiprihati, M
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Fak. Pertanian UGM 2006
Description
Summary:<p>Meningkatnya impor buah akhir-akhir ini menunjukkan bahwa permintaan pasar belum mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Apabila kondisi ini terus berlangsung, maka Indonesia akan sangat tergantung dari produk hortikultura impor. Oleh karena itu, benih bermutu suatu varietas unggul merupakan kunci utama untuk menghasilkan produk hortikultura yang berkualitas. Komoditas hortikultura yang dipilih adalah pepaya, karena merupakan komoditas buah nasional yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri. Rendahnya produksi pepaya saat ini antara lain disebabkan oleh penggunaan benih yang kurang bermutu, sedangkan, benih hortikultura yang bermutu umumnya adalah benih hibrida impor dan harganya relatif mahal, sehingga tidak terjangkau oleh kebanyakan petani. Selain itu Prosedur<br /> Operasional (SPO) budidaya pepaya belum sepenuhnya diterapkan oleh pelaku produksi. Untuk itu diperlukan pengembangan varietas unggul pepaya melalui program pemuliaan partisipatif, berdasarkan Roadmap. Tujuan pemuliaan tanaman ini adalah diperolehnya varietas pepaya yang unggul yang mempunyai daya saing, dapat dikembangkan petani sehingga akan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan dernikian, diharapkan pada waktu yang bersamaan dapat berperan mengurangi arus buah impor. Program pemuliaan pepaya dimulai sejak tahun 2000 telah mengoleksi lebih dari 50 koleksi plasma nutfah pepaya dari berbagai daerah di Indonesia maupun introduksi. Hasil pemuliaan yang telah diperoleh saat ini adalah 3 genotipe pepaya unggulan yaitu IPB 1, IPB 2 dan IPB 10 yang pada tahun 2005 telah diberi nama oleh Presiden dengan nama Arum Bogor, Prima Bogor dan Wulung Bogor. Hasil tanaman pepaya unggulan IPB yang ditanam oleh petani rnitra diarahkan untuk dapat dipasarkan terutama di Toko Buah dan Swalayan. Perbanyakan benih pepaya terus dilakukan untuk tujuan pengujian dalam rangka persiapan pelepasan dan perlindungan varietas tanaman (PVT). Pengujian di lahan petani (on farm) sekaligus menerapkan program pemuliaan tanaman partisipatif (participatory plant breeding). Diserninasi teknologi dan benih sudah dilakukan, sekaligus pengujian calon varietas di beberapa lokasi untuk persiapan pelepasan varietas.</p>