Summary: | <p>Ringkasan Disertasi<br />
Pengaruh Pembingkaian Pesan, Informasi Kelangkaan dan Perbedaan Individual pada Sikap, Nlat dan Perllaku Hemat Energi<br />
<br />
Kepatuhan penerima pesan terhadap isi pesan yang disampaikan dapat ditingkatkan meJalui berbagai eara, seperti dengan menyajikan pesan yang meningkatkan keterlibatan penerima pesan terhadap isi pesan (Maheswaran dan Meyers-Levy, 1990), dengan memaneing rasa takut penerima pesanjfear appeal (Rogers, 1975) maupun menyajikan pesan yang disampaikan dalam bentuk pembingkaian pesan (message framing}.' Pembingkaian pesan (message framing) menurut Rothman dan Salovey (1993) adalah penyajian pesan dalam terminologi yang menekankan aspek negatifjkerugian tidak melakukan tindakan yang dipromosikan dalam pesan (pembingkaian pesan negatifjnegative framed message)atau penyajian pesan yang menekankan aspek positifjmanfaatmelakukan tindakan yang dipromosikan dalam pesan (pembingkaian pesan positifjpositive framed message). Penyajian pesan dalam bentuk pembingkaian pesan dapat meningkatkan daya persuasi suatu pesan. Persuasi adalah perubahan sikap yang terjadi akibat seseorang mendapat eksposur berupa informasi tertulis maupun pesan verbal yang diperoleh dari pihak lain (Wood, 2000). Keefektifan pembingkaian pesan pada perubahan sikap dan pengambilan keputusan ini telah banyak diuji. Namun, sejauh ini belum diperoleh<br />
hasil yang konklusif tentang bentuk pembingkaian pesan yang efektif berpengaruh pada pengambilan keputusan(Cox dan Cox, 2001). Sebagian studi menemukan pembingkaian pesan negatif lebih persuasif,2 tetapi sebagian studi yang lain menemukan pembingkaian pesan positif lebih persuasif.3 Beberapa studi bahkan menyatakan tidak adanya pengaruh pembingkaian pesan (Van Assema et al., 2001). Riset ini ingin menguji Jebih lanjut isu efek perbedaan pembingkaian pesan positif dan pembingkaian pesan negatif dalam konteks mendorong perilaku hemat energi<br />
listrik di kalangan remaja.</p>
<p>Penerapan teor iframing dalam perilaku penghematan energi menarik untuk diteliti. Ketergantungan pada sumber daya energi tak terbarukan memaksa manusia mengendalikan konsumsi energinya (hemat energi) agar menjamin kontinuitas ketersediaan energi untuk masa kini maupun masa mendatang. Permasalahannya, kesadaran berperilaku hemat energi belum maksimal.4 Diperlukan upaya persuasif untuk mendorong mereka membiasakan diri berhemat energi. Salah satu bentuk penghematan energi yang penting dilakukan adalah penghematan listrik. Data yang<br />
ada menunjukkanpertumbuhan permintaan listrik meneapai 7 persen pertahun, padahal pertumbuhan kapasitas pembangkit hanya 3,5 persen pertahun (PLN, 2008).</p>
|