ANALISIS USAHA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN SIKKA

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) besamya pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani rumput laut di Kabupaten Sikka, dan (2) faktor1aktor yang mempengaruhi produksi rumput laut di Kabupaten Sikka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Maurinus Wilhelmus Gili Tibo
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM 2008
Description
Summary:<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) besamya pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani rumput laut di Kabupaten Sikka, dan (2) faktor1aktor yang mempengaruhi produksi rumput laut di Kabupaten Sikka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu meneliti suatu obyek pada masa sekarang atau jangka waktu yang masih dalam ingatan responden. Pelaksanaannya dilakukan dengan survey terhadap 50 orang responden petani rumput laut yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu kecamatan Talibura, Kewapante, dan Alok Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan keuntungan serta analisis fungsi produksi.<br /> Dari hasil analisis diketahui rata-rata penerimaan usaha rumput laut sebesar Rp 3.394.176,00 pendapatan sebesar Rp 2.402.976,00 dan<br /> keuntungan sebesar Rp 2.004.713,09 serta R/C ratio = 2,44 untuk satu periode 45 hari dengan rata-rata jumlah tali ris sebanyak 29. Faktor yang mempengaruhi produksi rumput laut adalahjumlah bibit. Jumlah bibit yang digunakan dalam usaha rumput laut sebaiknya<br /> ditingkatkan sebab akan meningkatkan produksi. Dengan demikian pendapatan dan keuntungan akan bertambah. Usaha rumput laut<br /> merupakan usaha yang sifatnya skala rumah tangga, mudah, dan murah untuk dikerjakan. Oleh karena itu seluruh anggota keluarga diberdayakan di dalam proses produksi, sehingga dapat memperkecil kemungkinan untuk menyewa tenaga kerja dari luar, akibatnya biaya dapat dikurangi. Keberhasilan kegiatan usaha rumput laut sangat tergantung pada kesiapan sumber daya manusia pembudidaya dalam mengelola sumber daya perikanan. Agar makin terampil, diperlukan transfer pengetahuan dan teknologi secara berkesinambungan. Sehingga diharapkan petani mampu berproduksi secaraterus-menerus.</p>