Summary: | Penulisan desertasi ini bertujuan untuk menjelaskan interferensi gramatika bahasa Indonesia ke dalam bahasa Prancis yang terdapat pada tulisan berbahasa Prancis yang dilakukan oleh mahasiswa semester II, semester III, dan semester IV, Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Data penelitian bentuk-bentuk interferensi bahasa Indonesia ke dalam bahasa Prancis diambil dari hasil tulisan/karangan berbahasa Prancis mahasiswa. Pendekatan yang digunakan untuk melihat bentuk-bentuk interferensi bahasa Indonesia ke dalam bahasa Prancis dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dan fungsional. Pendekatan struktural untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kaidah bahasa standard dan pendekatan fungsional digunakan untuk melihat fungsi /penggunaannya. Metode yang digunakan untuk menjelaskan perbedaan sistem gramatika kedua bahasa tersebut, yang memungkinkan terjadinya bentuk-bentuk interferensi oleh mahasiswa adalah metode analisis kontrastif oleh James (1980), Poedjosoedarmo (2003), dan Fisiak.Jack (1981) .
Hasil analisis menunjukkan bahwa Interferensi sintaksis terjadi pada (1) tataran frasa yaitu : (a) frasa nominal, (b) frasa adjektival, (c) frasa verbal, (d)frasa adverbial dan (e) frasa preposisional. (2) pada tataran klausa, yaitu : (a) bentukbentuk interferensi pada penggunaan adjektiva yang berfungsi sebagai atribut subjek, (b) penggunaan pronomina untuk objek langsung dan objek tak langsung, (c) penggunaan pronomina keterangan tempat dan (d) interferensi pada pembentukan dan konstruksi klausa pasif.
Interfernsi bahasa Indonesia ke dalam bahasa Prancis pada tataran frasa nominal dan frasa adjektival tampak pada penghilangan sufiks penanda jenis (feminin) dan penanda jamak (pluriel) untuk nomina dan adjektiva bahasa Prancis, yaitu penghilangan sufiks {–e }untuk penanda feminin, sufiks {–s } untuk penanda jamak, dan sufiks {–es} untuk penanda jamak adjektiva untuk nomina feminin jamak yang dijelaskannya. Interferensi tersebut terjadi karena dalam bahasa Prancis, pembentukan frasa nominal dan frasa adjektival menyesuaikan dengan jenis dan jumlah nomina. Interferensi pada frasa verbal terjadi karena konjugasi verba tidak disesuaikan dengan subjek dan kala serta modus yang terdapat pada klausa. Verba dalam bahasa Prancis mengenal sistem konjugasi yang disesuaikan dengan subjek, kala dan modus.Verba dalam bahasa Indonesia tidak mengenal sistem konjugasi, baik yang berhubungan dengan subjek, kala ataupun modus. Penanda kala dilakukan dengan penambahan leksikon keterangan. Interferensi pada frasa preposisional dalam bahasa Prancis terjadi karena kaidah penggunaan preposisi dalam bahasa Prancis sangat berbeda dengan kaidah penggunaan preposisi dalam bahasa Indonesia. Penggunaan preposisi bahasa Prancis disesuaikan dengan jenis, nama tempat tujuan, dan jumlah nomina (yang merupakan tempat tujuan). Sebaliknya penggunaan preposisi bahasa Indonesia tidak disesuaikan dengan jenis, nama tempat tujuan, dan jumlah nomina (yang merupakan tempat tujuan). Interferensi pada penggunaan adjektiva yang berfungsi sebagai atribut subjek terjadi karena mahasiswa mentransfer kaidah pembentukan adjektiva dalam klausa bahasa Indonesia ke dalam kaidah pembentukan adjektiva klausa bahasa Prancis. Interferensi penggunaan dan konstruksi pronomina sebagai objek langsung dan objek tak langsung terjadi karena dalam bahasa Prancis, kaidah sturktur pronomina objek (langsung dan tak langsung) pada klausa selalu terletak di depan verba
dengan pola: COD + V. Pola ini berbeda dengan pola struktur bahasa Indonesia: V + O. Hal inilah yang menyebabkan mahasiswa melakukan interferensi, dengan memasukkan pola struktur bahasa Indonesia ke dalam pola struktur bahasa Prancis. Interferensi pada penggunaan pronomina yang berfungsi sebagai keterangan tempat (pronomina y dan en) terjadi karena penggunaan pronomina sebagai pengganti preposisional bahasa Indonesia berbeda dengan penggunaan pronomina pengganti frasa preposisional dalam bahasa Prancis. Hal ini merupakan salah satu kesulitan bagi mahasiswa sehingga mereka melakukan interferensi kaidah yang telah mereka kuasai (dalam bahasa Indonesia) ke dalam bahasa Prancis.
|