JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI
<p>Jengah dalam konteks budaya merupakan semangat untuk menumbuhkan inovasi dan bangkit dari keterpurukan serta memiliki sifat-sifat dinamik yang menjadi pangkal segala perubahan dalam kehidupan masyarakat. Jengah dalam bahasa sansekerta disebut Hrih yang berarti memiliki rasa malu. Jengah ber...
Главный автор: | |
---|---|
Формат: | Диссертация |
Язык: | English |
Опубликовано: |
[Yogyakarta] : Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
2012
|
Предметы: | |
Online-ссылка: | https://repository.ugm.ac.id/95335/1/JENGAH%20DAN%20TRANSFORMASI%20NILAINYA%20STUDI%20KASUS%20PADA%20PEMERINTAH%20DAERAH%20PROVINSI%20BALI%20-%20I%20Putu%20Sastra%20Wingarta.pdf |
_version_ | 1826044755742556160 |
---|---|
author | Wingarta, I Putu Sastra |
author_facet | Wingarta, I Putu Sastra |
author_sort | Wingarta, I Putu Sastra |
collection | UGM |
description | <p>Jengah dalam konteks budaya merupakan semangat untuk menumbuhkan inovasi dan bangkit dari keterpurukan serta memiliki sifat-sifat dinamik yang menjadi pangkal segala perubahan dalam kehidupan masyarakat. Jengah dalam bahasa sansekerta disebut Hrih yang berarti memiliki rasa malu. Jengah berangkat dari nilai atau ajaran agama Hindu yang terekspresi menjadi nilai-nilai budaya Bali. Nilai jengah mengajarkan masyarakat Bali (Hindu) untuk malu berbuat atau terpuruk dalam kubangan adharma, suatu yang harus diyakini oleh masyarakat Bali (Hindu), dalam meraih tujuan hidupnya, yaitu Moksartham Jagatdhita ya ca Iti Dharma atau kebahagian lahir bathin di dunia dan akhirat berlandaskan dharma.<br />
Penelitian ini bertujuan mengetahui lebih juah bagaimana transformasi nilainilai jengah berlangsung dan menjadi praktik good governance serta praktik nasionalisme di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali. Sebagai salah satu tujuan wisata dunia, Bali menghadapi persoalan mengenai bagaimana menjaga citra agar tetap kondusif yang juga berdampak pada bagaimana keberlangsungan Bali di masa mendatang. Transformasi jengah dalam praktik pemerintahan merupakan salah satu prasyarat terciptanya kondisi yang aman sehingga Bali kontemporer dapat menghadapi berbagai tantangan.<br />
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan diskusi serta penelusuran dokumendokumen akademik yang berhubungan dengan praktik penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali. Observasi dilakukan terhadap aktivitas dan program pemerintah Bali di bawah kepemimpinan Made Mangku Pastika yang selama ini menerapkan budaya jengah dalam kepemimpinannya. Wawancara dilakukan tidak hanya terhadap pejabar di lingkungan pemerintah Provinsi Bali, tetapi juga terhadap masyarakat yang dimaksudkan untuk mengetahui respons mereka terhadap karakter kepemimpinan yang dilandasi oleh budaya jengah ini.<br />
Budaya jengah yang dipraktikkan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah mampu menciptakan kondisi Bali kontemporer lebih tahan terhadap ancaman khususnya dari luar. Globalisasi yang secara langsung mempengaruhi pariwisata Bali dapat dihadapi dengan kesadaran terhadap pentingnya melakukan pembenahan yang bersifat internal di lingkungan pemerintahan. Transformasi nilainilai jengah dalam kehidupan masyarakat Bali kontemporer menegaskan tingginya kesadaran terhadap pentingnya mempertahankan kondisi dan keberlangsungan Bali ke depan yang memiliki daya saing tinggi. Melalui jengah, jaminan terhadap kelangsungan hidup dan jati diri Bali dapat terwujud. Hal ini berkaitan erat dengan sikap, nilai, keyakinan dan perilaku yang dimiliki masyarakat Bali yang berlandaskan ajaran agama Hindu. Jati diri Bali adalah budaya Bali. Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai program jengah digalakkan oleh Pemprov Bali yang diharapkan mampu memberikan penguatan terhadap keajegan atau ketahanan dalam segala aspek. Kewaspadaan yang tinggi yang dilandasi oleh sikap jengah mampu menciptakan kondisi Bali lebih kondusif saat ini dan di masa mendatang.</p> |
first_indexed | 2024-03-13T22:25:28Z |
format | Thesis |
id | oai:generic.eprints.org:95335 |
institution | Universiti Gadjah Mada |
language | English |
last_indexed | 2024-03-13T22:25:28Z |
publishDate | 2012 |
publisher | [Yogyakarta] : Pascasarjana Universitas Gadjah Mada |
record_format | dspace |
spelling | oai:generic.eprints.org:953352021-08-26T01:54:49Z https://repository.ugm.ac.id/95335/ JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI Wingarta, I Putu Sastra Culture, Arts and Language <p>Jengah dalam konteks budaya merupakan semangat untuk menumbuhkan inovasi dan bangkit dari keterpurukan serta memiliki sifat-sifat dinamik yang menjadi pangkal segala perubahan dalam kehidupan masyarakat. Jengah dalam bahasa sansekerta disebut Hrih yang berarti memiliki rasa malu. Jengah berangkat dari nilai atau ajaran agama Hindu yang terekspresi menjadi nilai-nilai budaya Bali. Nilai jengah mengajarkan masyarakat Bali (Hindu) untuk malu berbuat atau terpuruk dalam kubangan adharma, suatu yang harus diyakini oleh masyarakat Bali (Hindu), dalam meraih tujuan hidupnya, yaitu Moksartham Jagatdhita ya ca Iti Dharma atau kebahagian lahir bathin di dunia dan akhirat berlandaskan dharma.<br /> Penelitian ini bertujuan mengetahui lebih juah bagaimana transformasi nilainilai jengah berlangsung dan menjadi praktik good governance serta praktik nasionalisme di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali. Sebagai salah satu tujuan wisata dunia, Bali menghadapi persoalan mengenai bagaimana menjaga citra agar tetap kondusif yang juga berdampak pada bagaimana keberlangsungan Bali di masa mendatang. Transformasi jengah dalam praktik pemerintahan merupakan salah satu prasyarat terciptanya kondisi yang aman sehingga Bali kontemporer dapat menghadapi berbagai tantangan.<br /> Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan diskusi serta penelusuran dokumendokumen akademik yang berhubungan dengan praktik penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali. Observasi dilakukan terhadap aktivitas dan program pemerintah Bali di bawah kepemimpinan Made Mangku Pastika yang selama ini menerapkan budaya jengah dalam kepemimpinannya. Wawancara dilakukan tidak hanya terhadap pejabar di lingkungan pemerintah Provinsi Bali, tetapi juga terhadap masyarakat yang dimaksudkan untuk mengetahui respons mereka terhadap karakter kepemimpinan yang dilandasi oleh budaya jengah ini.<br /> Budaya jengah yang dipraktikkan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah mampu menciptakan kondisi Bali kontemporer lebih tahan terhadap ancaman khususnya dari luar. Globalisasi yang secara langsung mempengaruhi pariwisata Bali dapat dihadapi dengan kesadaran terhadap pentingnya melakukan pembenahan yang bersifat internal di lingkungan pemerintahan. Transformasi nilainilai jengah dalam kehidupan masyarakat Bali kontemporer menegaskan tingginya kesadaran terhadap pentingnya mempertahankan kondisi dan keberlangsungan Bali ke depan yang memiliki daya saing tinggi. Melalui jengah, jaminan terhadap kelangsungan hidup dan jati diri Bali dapat terwujud. Hal ini berkaitan erat dengan sikap, nilai, keyakinan dan perilaku yang dimiliki masyarakat Bali yang berlandaskan ajaran agama Hindu. Jati diri Bali adalah budaya Bali. Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai program jengah digalakkan oleh Pemprov Bali yang diharapkan mampu memberikan penguatan terhadap keajegan atau ketahanan dalam segala aspek. Kewaspadaan yang tinggi yang dilandasi oleh sikap jengah mampu menciptakan kondisi Bali lebih kondusif saat ini dan di masa mendatang.</p> [Yogyakarta] : Pascasarjana Universitas Gadjah Mada 2012 Thesis NonPeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/95335/1/JENGAH%20DAN%20TRANSFORMASI%20NILAINYA%20STUDI%20KASUS%20PADA%20PEMERINTAH%20DAERAH%20PROVINSI%20BALI%20-%20I%20Putu%20Sastra%20Wingarta.pdf Wingarta, I Putu Sastra (2012) JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI. PHd thesis, UNSPECIFIED. |
spellingShingle | Culture, Arts and Language Wingarta, I Putu Sastra JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI |
title | JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI |
title_full | JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI |
title_fullStr | JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI |
title_full_unstemmed | JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI |
title_short | JENGAH DAN TRANSFORMASI NILAINYA STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI |
title_sort | jengah dan transformasi nilainya studi kasus pada pemerintah daerah provinsi bali |
topic | Culture, Arts and Language |
url | https://repository.ugm.ac.id/95335/1/JENGAH%20DAN%20TRANSFORMASI%20NILAINYA%20STUDI%20KASUS%20PADA%20PEMERINTAH%20DAERAH%20PROVINSI%20BALI%20-%20I%20Putu%20Sastra%20Wingarta.pdf |
work_keys_str_mv | AT wingartaiputusastra jengahdantransformasinilainyastudikasuspadapemerintahdaerahprovinsibali |