STATUS METILASI GEN BRCA1 GEN BRCA2 EKSPRESI PROTEIN BRCA1 PROTEIN BRCA2 HUBUNGANNYA DENGAN TERJADINYA TUMOR EPITELIAL OVARIUM DERAJAD DIFERENSIASI JENIS HISTOPATOLOGI STADIUM DAN SURVIVAL PENDERITA KANKER EPITELIAL OVARIUM

<p>Inisiasi dan progresi kanker dikontrol oleh peristiwa genetik dan epigenetik. Kanker berkembang melalui proses yang bertingkat (multistep) dimana genome dari sel-sel kanker baru terjadi mutasi pada beberapa kelompok gen tertentu seperti protooncogen, gen tumor supresor, dan gen-gen lain yan...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Heru Pradjatmo
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mad 2012
Description
Summary:<p>Inisiasi dan progresi kanker dikontrol oleh peristiwa genetik dan epigenetik. Kanker berkembang melalui proses yang bertingkat (multistep) dimana genome dari sel-sel kanker baru terjadi mutasi pada beberapa kelompok gen tertentu seperti protooncogen, gen tumor supresor, dan gen-gen lain yang secara langsung maupun tidak langsung mengontrol proliferasi sel. Sel-sel kanker juga punya instabilitas genetik yang memungkinkan sel-sel mendapatkan perubahan lain sepanjang waktu. Proses epigenetik yang banyak diketahui adalah metilasi DNA. Metilasi adalah menambah empat atom pada cytosine salah satu dari empat nukleotid DNA, atom tambahan ini memblok protein yang mentranskrip gen. Beberapa laporan melaporkan metilasi gen BRCA1 pada kanker ovarium bervariasi antara 5 % sampai 65 %, sedangkan metilasi gen BRCA2 belum banyak dilaporkan, dikatakan tingkat metilasi rendah sampai 4 %. Desain penelitian ini adalah prospektif kohort dan penelitian dilakukan di RS Sardjito, Pemeriksaan status metilasi menggunakan metode MS-PCR, dan pemeriksaan ekspresi BRCA1 dan BRCA2 dengan pemeriksaan immunohistokimia jaringan tumor. Tujuan penelitian adalah : 1) Mengetahui status metilasi gen BRCA1 dan gen BRCA2 pada penderita kanker epitelial ovarium. 2) Mengetahui status metilasi tumor suppresor gen BRCA1 dan gen BRCA2 pada sel-sel jaringan kanker epitelial ovarium dibandingkan dengan status metilasi tumor suppresor gen BRCA1 dan gen BRCA2 dari DNA dalam serum darah penderita. 3) Mengetahui apakah status metilasi BRCA1 dan BRCA2 berhubungan dengan stadium, derajad diferensiasi, jenis histopatologi kanker epitelial ovarium. 4) Mengetahui apakah metilasi gen BRCA1 dan gen BRCA2 serta ekspresi protein BRCA1 dan protein BRCA2 berhubungan dengan kemampuan hidup penderita kanker epitelial ovarium. Hasil pengumpulan kasus-kasus dalam penelitian 99 kasus yang terdiri atas 30 kasus tumor epitelial jinak ovarium dan 69 kasus tumor epitelial ganas ovarium dianalisis dalam laporan tesis. Hasil metilasi gen BRCA1 pada jaringan tumor ganas epitelial ovarium yang selsel tumor terdapat metilasi sebanyak 62/69 kasus (89,9 %), yang tidak termetilasi sebanyak 7/69 kasus (10,1 %) dan pada tumor jinak sebanyak 26/30 kasus (86,7%). Pada tumor ganas epitelial ovarium gen BRCA2 yang termetilasi sebanyak 68/69 kasus (98,6 %) dan pada tumor jinak sebanyak 29/30 kasus (96,7 %). Secara statistik tidak berbeda bermakna berturut-turut p = 0,643 dan p = 0,540. Hasil pemeriksaan ini hasil sangat tinggi dan pemeriksaan dilakukan validasi internal maupun eksternal didapat hasil yang sama. Gen BRCA1 dan gen BRCA2 serum yang berhasil diisolasi dari penderita kanker ovarium dan dilakukan pemeriksaan metilasi proporsi metilasinya tidak berbeda bermakna dengan gen BRCA1 dan BRCA2 jaringan berturut-turut p = 0,528 dan p = 0,626. Uji Kappa statistic (agreement) pemeriksaan metilasi gen BRCA1 dan gen BRCA2 pada DNA jaringan dan serum nilai Kappa berturut-turut &ndash