SEBARAN KADMIUM DALAM SAYURAN DAN LAHAN DIBANTARANSUNGAICUKARANGBEKASILAUTDAN PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SERAPAN KADMIUMOLEHTANAMAN

<p>Kontaminasi zat pencemar pada air sungai dan tanah di bantaran sungai yang tercemar lebih banyak diakibatkan oleh aktivitas manusia (antropogenik), seperti pembuangan limbah industri dan limbah domestik. Salah satu jenis polutan inorganik yang bersifat toksik bagi makhluk hidup adalah kadmi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Alfandi
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada 2012
Description
Summary:<p>Kontaminasi zat pencemar pada air sungai dan tanah di bantaran sungai yang tercemar lebih banyak diakibatkan oleh aktivitas manusia (antropogenik), seperti pembuangan limbah industri dan limbah domestik. Salah satu jenis polutan inorganik yang bersifat toksik bagi makhluk hidup adalah kadmium (Cd). Logam Cd dari air sungai akan berpindah ke lahan bantaran sungai secara alami maupun oleh aktivitas manusia, dan pada gilirannya akan diserap oleh tanaman dan masuk ke dalam rantai makanan manusia. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menurunkan serapan logam Cd oleh tanaman dengan menggunakan bahan organik sebagai senyawa penjerap logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sebaran Cd di lahan bantaran sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) dan tanaman serta mempelajari bagaimana pengaruh bahan organik terhadap serapan Cd oleh tanaman.<br /> Penelitian ini dilakukan di Sungai CBL, yang terletak di Kabupaten Bekasi Jawa Barat, menggunakan 2 metode, yaitu metode survey dan metode percobaan. Metode survey dilaksanakan terutama dalam pengambilan sampel air, tanah dan tanaman untuk mengkaji konsentrasi Cd maupun pH tanah dan air. Metode percobaan dilaksanakan guna mempelajari bagaimana pengaruh bahan organik terhadap serapan Cd dari ketiga tanaman uji, yaitu kangkung, bayam dan caisin. Analisis data statistik yang dilakukan menggunakan analisis keragaman, analisis perbandingan nilai tengah, analisis korelasipearson serta analisis regresi.<br /> Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Cd dalam tanah (bantaran secara melintang) semakin tinggi dengan semakin mendekati air sungai. Keberadaan logam Cd di lahan bantaran sungai yang dekat (3' meter) lebih diakibatkan oleh perpindahan secara alami dari air sungai, sedangkan di lahan yang digunakan untuk budidaya lebih disebabkan oleh penggunaan air untuk penyiraman tanaman oleh petani. Penggunaan air sungai untuk penyiraman tanaman lebih sering dilakukan pada saat musim kemarau, yaitu pada saat konsentrasi logam Cd dalam air sungai relatiftinggi. Kandungan Cd dalam jaringan tanaman uji (bayam, kangkung maupun caisin) mempunyai korelasi positif dengan kandungan Cd dalam tanah. Semakin tinggi kandungan Cd dalam tanah maka semakin tinggi kandungan Cd dalam jaringan tanaman. Kandungan Cd dalam jaringan akar jauh lebilh tinggi dibandingkan kandungannya dalam tajuk tanaman. Rata-rata kandungan Cd dari tanaman uji berbeda, dari yang paling tinggi adalah bayam &gt