Summary: | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia selalu
mengalami defisit setiap tahunnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah
melakukan beberapa upaya diantaranya dengan melakukan privatisasi atas Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan menjual asset-aset negara, meminjam dari
lembaga keuangan internasional, dan menjual surat berharga pemerintah. Di tahun
2010, pemerintah telah memulai suatu usaha baru untuk membantu mengatasi
masalah defisit anggaran dengan cara melakukan menginvestasikan idle cash. Idle
cash itu sendiri timbul sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari management
cash yang dilakukan oleh pemerintah.
Terdapat 4 instrument investasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah
terkait dengan pemanfaatan idle cash yaitu penempatan dana di Bank Indonesia
(BI) dan bank umum, pembelian surat berharga pemerintah di pasar sekunder dan
transaksi reverse repo. Di tahun 2010, pemerintah baru menginvestasikan idle
cash-nya pada dua jenis instrumen investasi yang disebutkan di awal yaitu di BI
dan bank umum.
Penelitian ini bermaksud untuk menilai komposisi investasi ideal yang
dapat memberikan tingkat pengembalian optimal apabila pemerintah
melaksanakan semua investasi yang diperkenankan. Dari hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa komposisi yang ideal justru terdiri dari dua jenis investasi
yang belum dilakukan oleh pemerintah yaitu pembelian surat berharga pemerintah
di pasar sekunder dan transaksi reverse repo. Hal ini mengakibatkan pemerintah
menanggung opportunity cost atas investasi yang dilakukannya selama ini.
|