PENGARUH SIMULASI OVERLOADING TERHADAP PENURUNAN UMUR RENCANA PADA RUAS JALAN NASIONAL MAGELANG-KEPREKAN PROPINSI JAWA TENGAH

Suatu jalan memerlukan lapis perkerasan yang berkualitas agar lapis perkerasan mampu menerima dan mendistribusikan beban lalulintas yang lewat tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti selama umur rencana. Pada ruas Jalan Magelang-Keprekan, kendaraan yang melintas terkadang tidak sesuai dengan beban...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: , ARIESKA DARA SETYANA, , Ir. Wardhani Sartono, M.Sc
Format: Thesis
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2012
Subjects:
ETD
Description
Summary:Suatu jalan memerlukan lapis perkerasan yang berkualitas agar lapis perkerasan mampu menerima dan mendistribusikan beban lalulintas yang lewat tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti selama umur rencana. Pada ruas Jalan Magelang-Keprekan, kendaraan yang melintas terkadang tidak sesuai dengan beban angkut maksimum yang diijinkan atau disebut overloading, hal ini menyebabkan pembebanan berlebihan pada lapis perkerasan jalan yang dapat secara langsung mempengaruhi umur rencana suatu ruas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (evaluasi) struktur perkerasan lentur Jalan Magelang-Keprekan dalam kondisi normal loading, tebal lapis perkerasan yang dibutuhkan agar jalan mampu mendukung beban lalulintas dengan kondisi normal loading dan simulasi overloading serta pengaruh simulasi overloading tersebut terhadap penurunan umur rencana. Dalam penelitian ini menggunakan metode Analisa Komponen (SNI 1732 � 1989 � F) oleh Bina Marga dan metode AASHTO 1993 oleh American Association of State Highway and Transportation Officials untuk mengevaluasi tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan dalam kondisi normal loading dan simulasi overloading serta mengetahui penurunan umur rencana akibat adanya simulasi overloading. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa lapis overlay pada perkerasan Jalan Magelang-Keprekan tidak mampu mendukung beban lalulintas yang melintas pada tahun 2011 dalam kondisi normal loading karena tebal lapis AC-BC yang terpasang hanya 6 cm sedangkan hasil perhitungan membutuhkan 10 cm, sementara lapis perkerasan jalan baru mampu mendukung beban lalulintas yang melintas pada tahun 2011 dengan hingga akhir umur rencana tahun 2021 dalam kondisi normal loading dengan tebal lapis AC-BC 6 cm. Kontrol tebal perkerasan menggunakan metode AASHTO 1993 menunjukkan bahwa jalan baru dan overlay perkerasan jalan lama mampu mendukung beban lalulintas selama umur rencana dengan kondisi normal loading. Struktur perkerasan jalan lama dengan lapis overlay yang sesuai dengan desain awal akan memerlukan overlay lagi setelah 7,1 tahun. Penurunan umur rencana akibat simulasi overloading 10 � 100% pada Jalan Magelang-Keprekan yaitu sebesar 23%, 41%, 54%, 64%, 72%, 78%, 82%, 86%, 88% dan 90%.