Afiksasi verba dalam bahasa Indonesia

Verbal affixation of Bahasa Indonesia (Indonesian [BI]) has been widely discussed in every Indonesian grammar book and theoretical kinds of literature. However, so far, the discussion of the quantitative distribution of BI verbal affixation is still lacking. This chapter offers new insights by prese...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rajeg, GPW, Denistia, K
Format: Book section
Language:Indonesian
Published: Agency for Language Development and Cultivation [Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa] 2023
_version_ 1826316740270751744
author Rajeg, GPW
Denistia, K
author_facet Rajeg, GPW
Denistia, K
author_sort Rajeg, GPW
collection OXFORD
description Verbal affixation of Bahasa Indonesia (Indonesian [BI]) has been widely discussed in every Indonesian grammar book and theoretical kinds of literature. However, so far, the discussion of the quantitative distribution of BI verbal affixation is still lacking. This chapter offers new insights by presenting a description of the form, function and meaning of verb affixation based on a large collection of Indonesian digital texts (language corpora) of various text varieties in the last ten years. The corpus data is explored to show examples of word formation that were not discussed before, thus enriching the description of the affixation. The quantitative distribution of verb affixation covers the affix productivity (i) in the whole corpus, (ii) by genres, and (iii) diachronically within the last ten years. The productivity of verb affixation shows variations based on text variety. For example, the number of unique words (type frequency) and words found once in the corpus (i.e., hapax legomena) are relatively very low in normative formal varieties such as Legislation and Official Letters, but very high in Short Stories, Novels, and Newspapers. In the last ten years (2011-2020), Indonesian main verb affixations (ME-, DI-, BER-, and TER-) have experienced a downward trend regarding their type frequency and number of hapaxes. <br><br> Afiksasi verba bahasa Indonesia (BI) telah banyak dibahas dalam setiap buku tatabahasa BI dan literatur-literatur teoretis. Akan tetapi, sejauh ini, pembahasan distribusi kuantitatif afiksasi verba BI masih minim. Makalah ini membawa kebaruan dengan menampilkan deskripsi bentuk, fungsi dan makna afiksasi verba berdasarkan bank data teks digital melimpah (korpus bahasa) dari berbagai ragam teks dalam sepuluh tahun terakhir. Data korpus digali untuk menampilkan contoh-contoh bentukan kata yang tidak dibahas sebelumnya, sehingga memperkaya deskripsi afiksasi tersebut. Selanjutnya, distribusi kuantitatif afiksasi verba yang diulas adalah tingkat produktifitasnya (i) secara menyeluruh, (ii) berdasarkan dimensi ragam teks, dan (iii) secara diakronis dalam rentang sepuluh tahun terakhir. Secara kuantitatif, produktivitas afiksasi verba menunjukkan variasi berdasarkan ragam teks. Misalnya, jumlah kata unik (frekuensi tipe) dan kata yang ditemukan sekali dalam korpus (hapax) secara relatif sangat rendah pada ragam formal normatif seperti Perundang-Undangan dan Surat Resmi, namun sangat tinggi pada Cerpen, Novel, dan Koran. Dalam rentang sepuluh tahun terakhir (2011-2020), afiksasi verba utama BI (ME-, DI-, BER-, dan TER-) mengalami tren penurunan dalam hal frekuensi tipe dan jumlah hapax-nya.
first_indexed 2024-12-09T03:39:42Z
format Book section
id oxford-uuid:ad496412-7b2d-4b88-b9c1-8b20db52dbac
institution University of Oxford
language Indonesian
last_indexed 2025-02-19T04:28:46Z
publishDate 2023
publisher Agency for Language Development and Cultivation [Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]
record_format dspace
spelling oxford-uuid:ad496412-7b2d-4b88-b9c1-8b20db52dbac2024-12-09T12:52:03ZAfiksasi verba dalam bahasa IndonesiaBook sectionhttp://purl.org/coar/resource_type/c_1843uuid:ad496412-7b2d-4b88-b9c1-8b20db52dbacIndonesianSymplectic ElementsAgency for Language Development and Cultivation [Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]2023Rajeg, GPWDenistia, KVerbal affixation of Bahasa Indonesia (Indonesian [BI]) has been widely discussed in every Indonesian grammar book and theoretical kinds of literature. However, so far, the discussion of the quantitative distribution of BI verbal affixation is still lacking. This chapter offers new insights by presenting a description of the form, function and meaning of verb affixation based on a large collection of Indonesian digital texts (language corpora) of various text varieties in the last ten years. The corpus data is explored to show examples of word formation that were not discussed before, thus enriching the description of the affixation. The quantitative distribution of verb affixation covers the affix productivity (i) in the whole corpus, (ii) by genres, and (iii) diachronically within the last ten years. The productivity of verb affixation shows variations based on text variety. For example, the number of unique words (type frequency) and words found once in the corpus (i.e., hapax legomena) are relatively very low in normative formal varieties such as Legislation and Official Letters, but very high in Short Stories, Novels, and Newspapers. In the last ten years (2011-2020), Indonesian main verb affixations (ME-, DI-, BER-, and TER-) have experienced a downward trend regarding their type frequency and number of hapaxes. <br><br> Afiksasi verba bahasa Indonesia (BI) telah banyak dibahas dalam setiap buku tatabahasa BI dan literatur-literatur teoretis. Akan tetapi, sejauh ini, pembahasan distribusi kuantitatif afiksasi verba BI masih minim. Makalah ini membawa kebaruan dengan menampilkan deskripsi bentuk, fungsi dan makna afiksasi verba berdasarkan bank data teks digital melimpah (korpus bahasa) dari berbagai ragam teks dalam sepuluh tahun terakhir. Data korpus digali untuk menampilkan contoh-contoh bentukan kata yang tidak dibahas sebelumnya, sehingga memperkaya deskripsi afiksasi tersebut. Selanjutnya, distribusi kuantitatif afiksasi verba yang diulas adalah tingkat produktifitasnya (i) secara menyeluruh, (ii) berdasarkan dimensi ragam teks, dan (iii) secara diakronis dalam rentang sepuluh tahun terakhir. Secara kuantitatif, produktivitas afiksasi verba menunjukkan variasi berdasarkan ragam teks. Misalnya, jumlah kata unik (frekuensi tipe) dan kata yang ditemukan sekali dalam korpus (hapax) secara relatif sangat rendah pada ragam formal normatif seperti Perundang-Undangan dan Surat Resmi, namun sangat tinggi pada Cerpen, Novel, dan Koran. Dalam rentang sepuluh tahun terakhir (2011-2020), afiksasi verba utama BI (ME-, DI-, BER-, dan TER-) mengalami tren penurunan dalam hal frekuensi tipe dan jumlah hapax-nya.
spellingShingle Rajeg, GPW
Denistia, K
Afiksasi verba dalam bahasa Indonesia
title Afiksasi verba dalam bahasa Indonesia
title_full Afiksasi verba dalam bahasa Indonesia
title_fullStr Afiksasi verba dalam bahasa Indonesia
title_full_unstemmed Afiksasi verba dalam bahasa Indonesia
title_short Afiksasi verba dalam bahasa Indonesia
title_sort afiksasi verba dalam bahasa indonesia
work_keys_str_mv AT rajeggpw afiksasiverbadalambahasaindonesia
AT denistiak afiksasiverbadalambahasaindonesia