Hadis Da’if Dan Mawdu’ dalam Kitab Nasa’ih Al-‘Ibad oleh Nawawi Banten : analisa terhadap konten hadis

Kitab Nasa’ih al-‘Ibad yang dikarang oleh sheikh Nawawi al-Banteni merupakan kitab klasik yang mengandungi aspek Targhib wa Tarhib. Kitab ini cukup terkenal di Nusantara khususnya Indonesia, karena ianya banyak dipelajari di pondok-pondok pesantren baik itu yang klasik maupun modren hingga ke hari i...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Kirin, Arwansyah, Siti Marpuah, Siti Marpuah, Muhammad Masruri, Muhammad Masruri
Format: Bulletin
Language:English
Published: Penerbit UTHM 2021
Subjects:
Online Access:http://eprints.uthm.edu.my/965/1/J12119_b9a1f5edd5ce5f8647a921e220251279.pdf
Description
Summary:Kitab Nasa’ih al-‘Ibad yang dikarang oleh sheikh Nawawi al-Banteni merupakan kitab klasik yang mengandungi aspek Targhib wa Tarhib. Kitab ini cukup terkenal di Nusantara khususnya Indonesia, karena ianya banyak dipelajari di pondok-pondok pesantren baik itu yang klasik maupun modren hingga ke hari ini. Sheikh Nawawi al-Banteni banyak menggunakan hadis-hadis Nabi SAW sebagai sumber utama dan argumen (hujjah) dalam kitab tersebut. Beliau juga memasukkan beberapa kategori hadis-hadis di antaranya adalah hadis Da’if dan Mawdu’. Permasalahannya adalah kitab ini mengandungi banyak hadis Da’if dan Mawdu’ yang menjadi referensi dan panduan amal sehari-hari bagi umat Islam. Kajian ini amat penting untuk memahami aturan beramal dengan hadis Da’if dan Mawdu’ terhadap umat Islam di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis hadis-hadis Da’if dan Mawdu’ yang terdapat dalam kitab Nasa’ih al-Ibad mulai bab 5-10 sebagai sumber hukum. Metodologi kajian ini adalah kualitatif melalui kaedah kepustakaan dan reka bentuk analisis kandungan kitab Nasa’ih al-Ibad. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada bab 5-10 dalam kitab ini, hanya 23.0 % yang dapat digunakan dalam Fada’il al-Amal sekiranya telah memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan oleh para ulama. Oleh kerana itu, analisis tematik ini penting dilakukan untuk memastikan persentase hadis Da’if dan Mawdu’ dalam kitab ini dan memastikan bahwa hadis Da’if ini dapat dipraktikkan hanya dalam Fada’il al-Amal. Status hadisnya penting bagi seorang Musliam sebagai sumber kedua dalam agama Islam.