Summary: | Seringkali orang mengatakan politik itu kejam, tak mengindahkan siapa kawan siapa lawan, semua cara dan tujuan dihalalkan.Praktek semacam ini pada dasarnya memiliki kecenderungan dengan pemikiran politik Machiavelli.Dalam hal ini, diyakini bahwa
politik, tidak ada gunanya mengikuti peraturan moral.Atas dasar pandangan seperti ini,Machiavelli telah membenarkan pengunaan sarana dan alat apapun, untuk meraihkan kekuasaan.Sedangkan dalam misi besar reformasi di Indonesia tahun 1998 untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme masih jauh dari
harapan. Praktik korupsi melanda seluruh lembaga dan instansi kenegaraan, serta merembes ke segala lapisan dari pusat hingga daerah.Eforia reformasi menjadi sangat rentan dengan fenomena perilaku money politics (politik uang) yang semakin merajalela dan menghalalkan segala cara untuk menggapai sebuah kekuasaan, terutama pada pelaksanaan pilkada langsung di Indonesia.Praktik semacam ini pada dasarnya memiliki kecenderungan identik dengan pemikiran politik Machiavelli.Oleh sebab itu, fokus penelitian ini adalah bagaimana praktik korupsi pada pilkada langsung di Indonesia
dalam perspektif politik Machiavelli.Tulisan ini menggunakan kajian literatur dan melalui pengamatan terhadap praktik korupsi pada pilkada langsung di Indonesia.Teori Politik Machiavellian tentang politik kebajikan menjadi pisau analis utama dalam mendiskusikan persoalan yang dikaji.
|