Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia?
Prinsip kekerabatan atau kinship dipandang penting dalam hubungan dua negara serumpun Indonesia-Malaysia. Namun di balik asumsi umum ini, jarang ada kajian yang membahas masalah ini secara spesifik dan proposional. Dalam paper ini, para penulis melihat bahwa-konsep kekerabatan tidak dapat difahami s...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Sebelas Maret
2009
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repo.uum.edu.my/id/eprint/4278/1/MuS.pdf |
_version_ | 1803624814096678912 |
---|---|
author | Kelana, Musafir Eby Hara, Abubakar |
author_facet | Kelana, Musafir Eby Hara, Abubakar |
author_sort | Kelana, Musafir |
collection | UUM |
description | Prinsip kekerabatan atau kinship dipandang penting dalam hubungan dua negara serumpun Indonesia-Malaysia. Namun di balik asumsi umum ini, jarang ada kajian yang membahas masalah ini secara spesifik dan proposional. Dalam paper ini, para penulis melihat bahwa-konsep kekerabatan tidak dapat difahami sebagai sebuah konsep yang indah terlepas dari konteks hubungan yang berlaku. Dalam konteks kedaulatan sebagai negara merdeka, kinship seringkali tidak bermakna, namun dalam konteks kerjasama kawasan, prinsip keserumpunan sebenarnya merupakan salah satu cara yang telah membantu diplomasi kerjasama yang saling menghormati dan tenggang rasa, baik antara Malaysia dan Indonesia maupun dalam kerjasama ASEAN. Para penulis juga melihat bahwa kekerabatan bisa menjadi landasan kerjasama Malaysia-Indonesia untuk jangka panjang.Dengan prinsip serumpun, kedua-dua negara dapat membuat suatu visi bersama untuk membangun kesejahteraan bersama. Visi ini bukan suatu utopia karena dalam sejarahnya kedua-dua negara pernah saling membantu dan menyokong satu sama lain dalam bidang pendidikan misalnya. Sumber daya, baik manusia maupun sumber daya alam yang kaya, boleh saling melengkapi di masa depan terutama untuk menghadapi cabaran dunia internasional. Namun visi jangka panjang ini seringkali terganggu oleh kepentingan jangka pendek di kedua-dua negara yang memanfaatkan berbagai isu seperti pekerja dan masalah sosial mereka untuk kepentingan politik kelompok semasa. Untuk mengatasi ha1 ini sebuah payung kerjasama jangka panjang berupa "visi kerjasama serumpun 2050' misalnya perlu segera dirintis. |
first_indexed | 2024-07-04T05:24:21Z |
format | Article |
id | uum-4278 |
institution | Universiti Utara Malaysia |
language | English |
last_indexed | 2024-07-04T05:24:21Z |
publishDate | 2009 |
publisher | Universitas Sebelas Maret |
record_format | dspace |
spelling | uum-42782012-02-15T01:47:52Z https://repo.uum.edu.my/id/eprint/4278/ Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? Kelana, Musafir Eby Hara, Abubakar JZ International relations Prinsip kekerabatan atau kinship dipandang penting dalam hubungan dua negara serumpun Indonesia-Malaysia. Namun di balik asumsi umum ini, jarang ada kajian yang membahas masalah ini secara spesifik dan proposional. Dalam paper ini, para penulis melihat bahwa-konsep kekerabatan tidak dapat difahami sebagai sebuah konsep yang indah terlepas dari konteks hubungan yang berlaku. Dalam konteks kedaulatan sebagai negara merdeka, kinship seringkali tidak bermakna, namun dalam konteks kerjasama kawasan, prinsip keserumpunan sebenarnya merupakan salah satu cara yang telah membantu diplomasi kerjasama yang saling menghormati dan tenggang rasa, baik antara Malaysia dan Indonesia maupun dalam kerjasama ASEAN. Para penulis juga melihat bahwa kekerabatan bisa menjadi landasan kerjasama Malaysia-Indonesia untuk jangka panjang.Dengan prinsip serumpun, kedua-dua negara dapat membuat suatu visi bersama untuk membangun kesejahteraan bersama. Visi ini bukan suatu utopia karena dalam sejarahnya kedua-dua negara pernah saling membantu dan menyokong satu sama lain dalam bidang pendidikan misalnya. Sumber daya, baik manusia maupun sumber daya alam yang kaya, boleh saling melengkapi di masa depan terutama untuk menghadapi cabaran dunia internasional. Namun visi jangka panjang ini seringkali terganggu oleh kepentingan jangka pendek di kedua-dua negara yang memanfaatkan berbagai isu seperti pekerja dan masalah sosial mereka untuk kepentingan politik kelompok semasa. Untuk mengatasi ha1 ini sebuah payung kerjasama jangka panjang berupa "visi kerjasama serumpun 2050' misalnya perlu segera dirintis. Universitas Sebelas Maret 2009-01 Article PeerReviewed application/pdf en https://repo.uum.edu.my/id/eprint/4278/1/MuS.pdf Kelana, Musafir and Eby Hara, Abubakar (2009) Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? Jurnal komunikasi massa, 2 (2). pp. 97-111. ISSN 1411-268X http://www.scribd.com/doc/15780155/Jurnal-Komunikasi-Massa-Vol-2-No-2-Tahun-2009 |
spellingShingle | JZ International relations Kelana, Musafir Eby Hara, Abubakar Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? |
title | Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? |
title_full | Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? |
title_fullStr | Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? |
title_full_unstemmed | Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? |
title_short | Qua-vadis kekerabatan Malaysia-Indonesia? |
title_sort | qua vadis kekerabatan malaysia indonesia |
topic | JZ International relations |
url | https://repo.uum.edu.my/id/eprint/4278/1/MuS.pdf |
work_keys_str_mv | AT kelanamusafir quavadiskekerabatanmalaysiaindonesia AT ebyharaabubakar quavadiskekerabatanmalaysiaindonesia |