OPTIMASI KONDISI EKSTRAKSI ULTRASONIKASI PADA VITAMIN C BUAH DELIMA (Punica granatum L.) MENGGUNAKAN RESPON PERMUKAAN

Buah Delima (Punica granatum L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, diantaranya memiliki kandungan antioksidan. Kandungan antioksidan dalam buah delima yang utama adalah vitamin C. Vitamin C sebagai antioksidan dibutuhkan dalam sistem imun untuk menjaga kekebalan tubuh dan juga dapat me...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: S. Rosalinda, Hilda Ayu Aulia, Asri Widyasanti, Efri Mardawati
Format: Article
Language:English
Published: Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram 2021-09-01
Series:Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Subjects:
Online Access:https://jrpb.unram.ac.id/index.php/jrpb/article/view/266
Description
Summary:Buah Delima (Punica granatum L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, diantaranya memiliki kandungan antioksidan. Kandungan antioksidan dalam buah delima yang utama adalah vitamin C. Vitamin C sebagai antioksidan dibutuhkan dalam sistem imun untuk menjaga kekebalan tubuh dan juga dapat menjaga elastisitas kulit. Kandungan vitamin C dari buah delima dapat diperoleh dengan cara ekstraksi. Vitamin C tidak tahan pada suhu yang tinggi, sehingga dibutuhkan teknologi ekstraksi yang tepat. Ultrasound Assisted Extraction (UAE) merupakan ekstraksi ultrasonikasi yang dipilih karena tidak menggunakan suhu yang tinggi dan waktu ekstraksi lebih singkat. Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi UAE optimum yang meliputi kombinasi 3 variabel, yaitu amplitudo, waktu, dan jumlah pelarut yang menghasilkan vitamin C optimum dari ekstrak daging buah delima. Tipe alat UAE yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe Qsonica – Q500 (500 W, 20 kHz). Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium menggunakan RSM (Response Surface Methodology) tipe CCD (Central Composite Design) dengan amplitudo minimum 40% dan maksimum 50%; waktu minimum 20 menit dan maksimum 25 menit; dan jumlah pelarut minimum 150 ml dan maksimum 225 ml. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa banyaknya jumlah pelarut memberikan pengaruh yang nyata, sedangkan amplitudo dan lama waktu ekstraksi tidak berpengaruh nyata. Model signifikan pada nilai P < 0,05 dengan kondisi UAE optimum pada kombinasi perlakuan amplitudo 50%, waktu 25 menit, dan jumlah pelarut 150 ml yang menghasilkan nilai kadar vitamin C optimum sebesar 47,79 mg/100 gram.
ISSN:2301-8119
2443-1354