POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY

Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang pangan menyebutkan tujan ketahanan pangan  sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman dan terjangkau. Resesi ekonomi global yang masih akan terjadi beberapa t...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Tigor Butarbutar
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change 2016-11-01
Series:Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/2275
_version_ 1811200373563588608
author Tigor Butarbutar
author_facet Tigor Butarbutar
author_sort Tigor Butarbutar
collection DOAJ
description Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang pangan menyebutkan tujan ketahanan pangan  sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman dan terjangkau. Resesi ekonomi global yang masih akan terjadi beberapa tahun kedepan akan menyebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi karena sulitnya mendapatkan dana dalam menjalankan sektor riil.  Kelangkaan  lapangan kerja dan pertambahan penduduk menyebabkan sulitnya  masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama  pangan. Untuk antisipasi hal tersebut diperlukan kontribusi sektor kehutanan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sektor kehutanan dapat berkontribusi terhadap pangan dengan mengembangkan potensi hutan yang terdapat di hutan alam, hutan tanaman, hutan lindung dan kawasan konservasi. Selain pemanfaatan dan pengembangan potensi yang ada juga perlu dipertimbangkan pemanfaatan areal hutan/kawasan sebagai areal pengembangan pangan terpadu. Pola agroforestri yang lebih berorientasi komoditi pangan dapat dikembangkan. Pengembangan agroforestri dapat dilakukan dengan model silvopastur serta harus mempertimbangkan kesesuaian jenis, ekonomi dan kebijakan. Tujuan dari pengembangan model agroforestry ini adalah untuk pemanfaatan kawasan hutan guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar hutan khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
first_indexed 2024-04-12T02:03:50Z
format Article
id doaj.art-8c2f33cdcd374baaa8d5ee0ac4b44396
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-0897
2502-6267
language Indonesian
last_indexed 2024-04-12T02:03:50Z
publishDate 2016-11-01
publisher Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change
record_format Article
series Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan
spelling doaj.art-8c2f33cdcd374baaa8d5ee0ac4b443962022-12-22T03:52:37ZindCentre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate ChangeJurnal Analisis Kebijakan Kehutanan0216-08972502-62672016-11-016316917910.20886/jakk.2009.6.3.169-1791737POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRYTigor ButarbutarUndang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang pangan menyebutkan tujan ketahanan pangan  sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman dan terjangkau. Resesi ekonomi global yang masih akan terjadi beberapa tahun kedepan akan menyebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi karena sulitnya mendapatkan dana dalam menjalankan sektor riil.  Kelangkaan  lapangan kerja dan pertambahan penduduk menyebabkan sulitnya  masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama  pangan. Untuk antisipasi hal tersebut diperlukan kontribusi sektor kehutanan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sektor kehutanan dapat berkontribusi terhadap pangan dengan mengembangkan potensi hutan yang terdapat di hutan alam, hutan tanaman, hutan lindung dan kawasan konservasi. Selain pemanfaatan dan pengembangan potensi yang ada juga perlu dipertimbangkan pemanfaatan areal hutan/kawasan sebagai areal pengembangan pangan terpadu. Pola agroforestri yang lebih berorientasi komoditi pangan dapat dikembangkan. Pengembangan agroforestri dapat dilakukan dengan model silvopastur serta harus mempertimbangkan kesesuaian jenis, ekonomi dan kebijakan. Tujuan dari pengembangan model agroforestry ini adalah untuk pemanfaatan kawasan hutan guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar hutan khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/2275resesi ekonomi, ketahanan pangan, kawasan hutan dan agroforestry
spellingShingle Tigor Butarbutar
POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY
Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan
resesi ekonomi, ketahanan pangan, kawasan hutan dan agroforestry
title POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY
title_full POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY
title_fullStr POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY
title_full_unstemmed POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY
title_short POTENSI KONTRIBUSI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY
title_sort potensi kontribusi sektor kehutanan terhadap ketahanan pangan nasional melalui pengembangan agroforestry
topic resesi ekonomi, ketahanan pangan, kawasan hutan dan agroforestry
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/2275
work_keys_str_mv AT tigorbutarbutar potensikontribusisektorkehutananterhadapketahananpangannasionalmelaluipengembanganagroforestry