SENIOR HIGH SCHOOL ENGLISH TEACHERS’ KNOWLEDGE AND IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN MALANG

This study aims to investigate teachers’ knowledge and implementation of SA. Quantitative and qualitative methods are used in this single study using test about SA, observation sheet, and field notes as the instruments. The result of this study showed that the number of training or workshops they at...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Raisa Fadilla, Utami Widiati, Suharmanto Suharmanto
Format: Article
Language:English
Published: Pascasarjana Universitas Negeri Malang 2016-10-01
Series:Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Subjects:
Online Access:http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6916
Description
Summary:This study aims to investigate teachers’ knowledge and implementation of SA. Quantitative and qualitative methods are used in this single study using test about SA, observation sheet, and field notes as the instruments. The result of this study showed that the number of training or workshops they attend is in line with their comprehension on SA. Secondly, the numbers of teachers who belong to deep knowledge category and shallow knowledge category are balance. Specifically, teachers with good knowledge tend to have strong knowledge about the concepts related to the characteristics, principles, and learning models of SA and steps of SA. The next, teachers with have fair knowledge are weak regarding the characteristics and steps in SA. The last is teachers who have poor knowledge do not understand mostly the concepts about SA. Related to the implementation, teachers who have good knowledge apply similar patterns like teacher with fair knowledge in applying the steps of SA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan implementasi pendekatan saintifik oleh guru. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Adapun instrumen yang digunakan adalah tes tentang pendekatan ilmiah, lembar observasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pelatihan atau workshop yang mereka hadiri sebanding dengan pemahaman mereka tentang pendekatan saintifik. Kedua, jumlah guru yang masuk kategori pengetahuan yang mendalam tentang pendekatan saintifik seimbang dengan jumlah guru dengan pengetahuan yang rendah. Guru dengan pengetahuan yang baik cenderung memiliki pengetahuan yang kuat tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan karakteristik, prinsip, model pembelajaran, dan langkah-langkah dari pendekatan saintifik. Berikutnya, guru dengan pengetahuan yang cukup memiliki keterbatasan dalam memahami karakteristik dan langkah-langkah pendekatan saintifik. Guru yang memiliki pengetahuan yang lemah tidak memahami sebagian besar konsep-konsep tentang pendekatan saintifik. Terkait dengan implementasinya, guru yang memiliki pengetahuan yang baik menerapkan pola yang sama seperti guru dengan pengetahuan yang cukup dalam menerapkan langkah-langkah dari pendekatan saintifik.
ISSN:2502-471X