BERAS TIRUAN BERBASIS TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium): KAJIAN PUSTAKA

Kebiasaan masyarakat Indonesia yang menjadikan beras sebagai makanan pokok dapat menjadi masalah dalam bidang ketahanan pangan. Berkurangnya lahan tani dan meningkatnya jumlah penduduk, membuat pemerintah harus mengimport beras sebanyak 1,927,563 ton. Ketergantungan masyarakat terhadap beras yang me...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Okky Mahendra Putra Arisandy, Teti Estiasih
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Brawijaya, Department of Food Science and Biotechnology, Agricultural Technology Faculty 2015-03-01
Series:Jurnal Pangan dan Agroindustri
Subjects:
Online Access:https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/326
Description
Summary:Kebiasaan masyarakat Indonesia yang menjadikan beras sebagai makanan pokok dapat menjadi masalah dalam bidang ketahanan pangan. Berkurangnya lahan tani dan meningkatnya jumlah penduduk, membuat pemerintah harus mengimport beras sebanyak 1,927,563 ton. Ketergantungan masyarakat terhadap beras yang membuat meningkatnya kebutuhan akan beras tentu harus dikurangi. Hal ini membuat diversifikasi pangan sangat diperlukan. Salah satu upaya diversifikasi ini yaitu dengan membuat beras tiruan. Beras tiruan yang dihasilkan dapat menggunakan bahan baku umbi kimpul yang banyak terdapat di Indonesia. Namun dalam proses pengolahannya masih memiliki beberapa kendala yaitu beras yang dihasilkan rapuh atau mudah patah. Sehingga diperlukan alginat yang berfungsi sebagai senyawa pengikat dan pelapis beras tiruan. Untuk itu, diperlukan penambahan alginat agar produk beras tiruan memiliki karakteristik yang baik.
ISSN:2354-7936
2685-2861