Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil

INTISARI Telah dilakukan penelitian tentang perancangan teknologi pembuatan jam salak dan analisis komposisi jam yang paling disukai oleh konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan metoda faktorial dan dianalisa dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Salak yang digunakan terdiri dari 4 macam yaitu sala...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2003
Subjects:
_version_ 1797017803156357120
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description INTISARI Telah dilakukan penelitian tentang perancangan teknologi pembuatan jam salak dan analisis komposisi jam yang paling disukai oleh konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan metoda faktorial dan dianalisa dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Salak yang digunakan terdiri dari 4 macam yaitu salak Jawa, Gading, pondoh hasil sortasi pasar, dan pondoh hasil penjarangan. Keempat macam salak diberi perlakuan dengan variasi penambahan pektin sampai 0,7% dan tanpa penambahan pektin serta variasi kadar gula 55%, 65%, dan 75%. Hasil uji kesukaan pada keempat macam salak menunjukkan bahwa komposisi yang paling disukai adalah jam dengan kadar gula 65% dan penambahan pektin sampai 0,7%. Bila ditinjau dari ketersediaan bahan, rendemen daging buah, ,harga, dan nilai ekonomi yang dihasilkan maka paling menguntungkan adalah dengan menggunakan salak Jawa sebagai bahan baku industri. Pada skala lebih besar dengan bahan baku 30 kg salak segar maka akan dihasilkan 120 botol jam salak bila berat masing-masing botol 200 gram. Analisa ekonomi menunjukkan dengan asumsi harga tiap botol Rp 2.000,00 maka keuntungan kotor selama satu tahun (150 hari kerja) sebesar Rp25. 288. 831,00. Pay Out Time (POT) selama 0,99 tahun dengan Return of Investmen (Rol) sebesar 101,12% sedangkan Break Even Point (BEP) sebesar Rp 22.538.972,00 Analisa pasar menunjukkan bahwa selain dapat dipasarkan sebagai produk kemasan dalam botol maka jam salak dapat digunakan sebagai produk intermediate (antara) untuk bahan pengisi pada indutri roti basah, roti kering, roti bakar, bakpao, dan produk yang lain. Keywords: m salak , produk intermediate
first_indexed 2024-03-05T22:53:30Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:18362
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T18:35:46Z
publishDate 2003
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:183622014-06-18T00:30:08Z https://repository.ugm.ac.id/18362/ Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM INTISARI Telah dilakukan penelitian tentang perancangan teknologi pembuatan jam salak dan analisis komposisi jam yang paling disukai oleh konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan metoda faktorial dan dianalisa dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Salak yang digunakan terdiri dari 4 macam yaitu salak Jawa, Gading, pondoh hasil sortasi pasar, dan pondoh hasil penjarangan. Keempat macam salak diberi perlakuan dengan variasi penambahan pektin sampai 0,7% dan tanpa penambahan pektin serta variasi kadar gula 55%, 65%, dan 75%. Hasil uji kesukaan pada keempat macam salak menunjukkan bahwa komposisi yang paling disukai adalah jam dengan kadar gula 65% dan penambahan pektin sampai 0,7%. Bila ditinjau dari ketersediaan bahan, rendemen daging buah, ,harga, dan nilai ekonomi yang dihasilkan maka paling menguntungkan adalah dengan menggunakan salak Jawa sebagai bahan baku industri. Pada skala lebih besar dengan bahan baku 30 kg salak segar maka akan dihasilkan 120 botol jam salak bila berat masing-masing botol 200 gram. Analisa ekonomi menunjukkan dengan asumsi harga tiap botol Rp 2.000,00 maka keuntungan kotor selama satu tahun (150 hari kerja) sebesar Rp25. 288. 831,00. Pay Out Time (POT) selama 0,99 tahun dengan Return of Investmen (Rol) sebesar 101,12% sedangkan Break Even Point (BEP) sebesar Rp 22.538.972,00 Analisa pasar menunjukkan bahwa selain dapat dipasarkan sebagai produk kemasan dalam botol maka jam salak dapat digunakan sebagai produk intermediate (antara) untuk bahan pengisi pada indutri roti basah, roti kering, roti bakar, bakpao, dan produk yang lain. Keywords: m salak , produk intermediate [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2003 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2003) Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1145
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil
title Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil
title_full Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil
title_fullStr Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil
title_full_unstemmed Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil
title_short Jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil
title_sort jam salak sebagai pengembangan produk pangan berbasis salak untuk skala industri kecil
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib jamsalaksebagaipengembanganprodukpanganberbasissalakuntukskalaindustrikecil