Summary: | ABSTRAK
Setelah selama tiga dasawarsa kita terjerumus dalam pembangunan yang menurut Mubyarto, berorientasi pada industrilaisasi merkantilistik, tak salah kiranya kita mereposisi pertanian sebagai wacana yang harus terejawantahkan.
Industri pertanian hilir, khususnya pengolahan hasil-hasil pertanian, perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini karena industri pengolahan mampu menghasilkan nilai tambah pada produk pertanian dan tenaga kerja yang diserap cukup besar.
Lemahnya penguasaan teknologi, kurang rapinya manajemen produksi dan pemasaran, minimnya modal dan informasi pasar, rendahnya standar mutu produk , dan lainnya membuat industri kecil tertatih-tatih menghadapi pasar global pada awal milenium ketiga.
Nasikun, menyarankan pengembangan koperasi yang kuat untuk menghadapi tiga jenis pasar (pasar hasil produksi, pasar barang kebutuhan hidup dan pasar alatproduksi).
Perlu dilakukan langkah-langkah untuk menyelamatkan dan mengangkat industri kecil dan rumah tangga agroindustri pengolahan di tengah globalisasi pasar. Kerjasama yang sinergis antara biroicrat dengan kelompok terdidik menjadi syarat mutlak terimplementasinya langkah-langkah strategis tersebut.
|