Summary: | Peuelitian ini dikerjakan dengan rancangan yang bertujuan untuk meugatasi intoleransi susu akibat defisiensi laktase. Delapan belas penderita intoleransi susu penduduk Kabupaten Boyolali digunakan sebagai subjek. Subjek setiap hari diberi minum susu sapi (SS) yang kadar laktosanya diatur. Pada bulan pertama diberi ASS yang mengandung laktosa 25% dari kadar susu segar, selanjutnya pada bulau kedua dan ketiga berturut-turut 75% dan 100%. Peningkatan aktivitas laktase ditentukan secara tidak langsung melalui pengukuran kadar glukosa darah dan keluhau perut pada tes toleransi susu pada akhir setiap bulan pemberian susu. Pada evaluasi setiap akhir bulan didapatkan hasil bahwa kemampuan menaikkan kadar glukosa darah meningkat bermakna (P < 0,05) yang disertai dengan hilangnya keluhan perut setelali minum susu, berarti aktivitas laktase telah menjadi normal. Disarankan bagi penderita intoleransi susu untuk minum susu secara teratur setiap hari untuk menaikkan aktivitas laktase.
(Kata kunci: Intoleransi susu, Defisiensi laktase, Tes tolerausi susu, Induksi laktase.)
|