Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang kajian protein daging sapi fase pre-rigor selama pendinginan sebagai emulsifier sosis. Daging fase pre-figor, disimpan dalam almari es pada suhu 0°C � 4°C selama waktu 1, 13, 25 dan 37 jam. Sethi') waklu pendinginan, daging yang sudah didinginkan d...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1993
Subjects:
_version_ 1826032582153732096
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
collection UGM
description ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang kajian protein daging sapi fase pre-rigor selama pendinginan sebagai emulsifier sosis. Daging fase pre-figor, disimpan dalam almari es pada suhu 0°C � 4°C selama waktu 1, 13, 25 dan 37 jam. Sethi') waklu pendinginan, daging yang sudah didinginkan diambil dan diamati lekstur, pH, WHC, kadar air den warns. Selanjulnya dibuat emulsi sosis dengan cars mencampur daging giling, minyak jagung, susu skim, lepung terigu dan bumbu-bumbu dengan formulasi Morrison et al (1971). Ernalsi yang diperoleh diuji slabililas emulsinya den diamati dispersi globula lemak dalam sislem emulsi secara mikroskopis. Selanjulnya emulsi sosis dimasukkan ke dalam selongsong, kemudian dipilin sepanjang 10 cm, diasap dalam almari pengasap suhu 70°C selama 30 menit dan dilanjulkan dengan perebusan pada suhu 100°C selama 10 menit. Sosis yang diperoleh dilakukan uji sensoris untuk mengetahui fingkal kesukaan panelis terhadap tekstur, sifat irisan dan sifat keseluruhan sosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendinginan daging sapi pada lase pre-rigor menghambat berlangsungnya proses rigormortis sehingga menurunkan kemampuan protein aktin dan miosin sebagai emulsifier sosis dan kemampuannya untuk menahan air (WHC). Pendinginan daging sampai dengan waktu 13 jam, ternyata menghasilkan WHC yang cukup tinggi yaitu 5,00. Namun demikian, WHC semakin menurun sampai dengan waklu pendinginan 37 jam yaitu 8,46. Hasil ini didukung dengan stabilitas emulsi sosis yang ling' sebesar 94,77 persen dengan perlakuan pendinginan selama 13 jam dan secara keseluruhan sosisnya disukai panelis dengan nilai 3,70. Adapun stabilitas emulsi yang rendah sebesar 62,97 persen dan lidak disukai panelis dengan nilai 1,95 pada perlakuan pendinginan selama 37 jam.
first_indexed 2024-03-13T18:56:03Z
format Article
id oai:generic.eprints.org:25120
institution Universiti Gadjah Mada
last_indexed 2024-03-13T18:56:03Z
publishDate 1993
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
record_format dspace
spelling oai:generic.eprints.org:251202014-06-18T00:39:57Z https://repository.ugm.ac.id/25120/ Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang kajian protein daging sapi fase pre-rigor selama pendinginan sebagai emulsifier sosis. Daging fase pre-figor, disimpan dalam almari es pada suhu 0°C � 4°C selama waktu 1, 13, 25 dan 37 jam. Sethi') waklu pendinginan, daging yang sudah didinginkan diambil dan diamati lekstur, pH, WHC, kadar air den warns. Selanjulnya dibuat emulsi sosis dengan cars mencampur daging giling, minyak jagung, susu skim, lepung terigu dan bumbu-bumbu dengan formulasi Morrison et al (1971). Ernalsi yang diperoleh diuji slabililas emulsinya den diamati dispersi globula lemak dalam sislem emulsi secara mikroskopis. Selanjulnya emulsi sosis dimasukkan ke dalam selongsong, kemudian dipilin sepanjang 10 cm, diasap dalam almari pengasap suhu 70°C selama 30 menit dan dilanjulkan dengan perebusan pada suhu 100°C selama 10 menit. Sosis yang diperoleh dilakukan uji sensoris untuk mengetahui fingkal kesukaan panelis terhadap tekstur, sifat irisan dan sifat keseluruhan sosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendinginan daging sapi pada lase pre-rigor menghambat berlangsungnya proses rigormortis sehingga menurunkan kemampuan protein aktin dan miosin sebagai emulsifier sosis dan kemampuannya untuk menahan air (WHC). Pendinginan daging sampai dengan waktu 13 jam, ternyata menghasilkan WHC yang cukup tinggi yaitu 5,00. Namun demikian, WHC semakin menurun sampai dengan waklu pendinginan 37 jam yaitu 8,46. Hasil ini didukung dengan stabilitas emulsi sosis yang ling' sebesar 94,77 persen dengan perlakuan pendinginan selama 13 jam dan secara keseluruhan sosisnya disukai panelis dengan nilai 3,70. Adapun stabilitas emulsi yang rendah sebesar 62,97 persen dan lidak disukai panelis dengan nilai 1,95 pada perlakuan pendinginan selama 37 jam. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1993 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (1993) Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=8105
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis
title Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis
title_full Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis
title_fullStr Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis
title_full_unstemmed Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis
title_short Kajian Protein Daging Fase Pre-Rigor Selama Pendinginan Sebagai Emulsifier Sosis
title_sort kajian protein daging fase pre rigor selama pendinginan sebagai emulsifier sosis
topic Jurnal i-lib UGM
work_keys_str_mv AT perpustakaanugmilib kajianproteindagingfaseprerigorselamapendinginansebagaiemulsifiersosis