PENGARUH LATIHAN FISIK TERATUR INTENSITAS SEDANG TERHADAP STATUS KEBUGARAN SECARA ANTROPOMETRIK PADA WANITA LANJUT USIA DI YOGYAKARTA

Wanita lanjut usia (lansia) adalah wanita yang berumur 60 tahun keatas. Pada rentang umur tersebut terjadi penurunan massa otot, kekuatan otot, fleksibilita badan dan peningkatan persentase lemak badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fisik intensitas sedang dengan fr...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: , Santosa Budiharjo
Format: Article
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2003
Description
Summary:Wanita lanjut usia (lansia) adalah wanita yang berumur 60 tahun keatas. Pada rentang umur tersebut terjadi penurunan massa otot, kekuatan otot, fleksibilita badan dan peningkatan persentase lemak badan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fisik intensitas sedang dengan frekwensi tiga kali dan dua kali perminggu terhadap status kebugaran secara antropometrik, yaitu kekuatan otot, fleksibilitas badan dan persentase lemak badan wanita lansia tidak terlatih di Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu lapangan dengan pretest and postest control design. Subjek penelitian yang setuju mengikuti penelitian adalah sebanyak 30 ibu-ibu lansia di Kotagede, Yogyakarta. Kriteria inklusi subjek adalah berumur 60 � 70 tahun, sehat, tidak terlatih, status gisi cukup baik dan bermotivasi, sedangkan kriteria eksklusi adalah menggunakan obat muscle relaxan, cacat, kurus, obes berat, sangat pendek, dan mengikuti olahraga lain. Subjek dibagi tiga kelompok masing-masing beranggota 10 subjek, yaitu kelompok perlakuan I, kelompok perlakuan II dan kelompok kontrol. Perlakuan yang diberikan adalah senam intensitas sedang dengan menggunakan Senam Bugar Lansia seri D dengan durasi 40 � 54 menit, intensitas 70 � 79%, selama 8 minggu dengan frekwensi 3 kali perminggu untuk kelompok perlakuan I sebagai kelompok latihan teratur (latihan dilakukan maximal selang dua hari) dan frekwensi 2 kali perminggu untuk kelompok perlakuan II sebagai latihan tidak teratur (latihan dilakukan selang lebih 2 hari). Pretes dilakukan dengan pengukuran parameter kekuatan otot, fleksibilitas badan dan kekuatan otot di awal penelitian (minggu kenol), postes dilakukan dengan pengukuran pada minggu 4 dan minggu 8 setelah latihan pada parameter yang sama. Kekuatan otot statis pada kekuatan otot punggung dan tungkai diukur dengan leg-back dynamometer. Fleksibilitas badan diukur dengan pita ukur secara modifikasi metode sit and reach dari Burke (2001). Penentuan persentase lemak badan dengan mengukur tebal lipatan kulit biceps, triceps, subscapular dan suprailiaka dengan skinfold caliper kemudian dihitung berdasarkan rumus dari Durnin & Wormersley (1974). Jumlah asupan makanan selama penelitian dikendalikan dengan penilaian kuesioner. Analisis varian satu jalan digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diteliti. Analisis uji korelasi digunakan untuk melihat pengaruh lama perlakuan pada parameter yang diteliti dan analisis uji t digunakan untuk melihat perbedaan antara kelompok perlakuan I dan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan I kekuatan otot punggung dan tungkai meningkat secara bermakna (p<0,05), fleksibilitas badan meningkat secara bermakna (p<0,05) dan persentase lemak badan menurun secara bermakna (p<0,05). Pada kelompok perlakuan II kekuatan otot punggung dan tungkai meningkat tidak bermakna (p>0,05), namun ada korelasi antara lama perlakuan dan kekuatan otot (r =+0,9966), fleksibilitas badan meningkat secara bermakna (p<0,05) dan persentase lemak badan menurun tidak bermakna, namun terdapat korelasi antara lama perlakuan dan penurunan persentase lemak badan (r = - 0,9042). Persentase peningkatan kekuatan otot, fleksibilitas badan dan penurunan lemak badan pada kelompok perlakuan I lebih besar secara bermakna dibanding pada kelompok perlakuan II (p<0,05). Kesimpulan penelitian adalah senam aerobik low impact dengan intensitas sedang (70 � 79%), frekwensi 3 kali perminggu, durasi 40 �54 menit selama delapan minggu dapat meningkatkan kekuatan otot punggung dan tungkai, fleksibilitas badan dan menurunkan persentase lemak badan wanita lanjut usia.