Streszczenie: | Di Barat, semula filsafat tumbuh dari perkerabangan agama, namun lama-kelamaan filsafat memisahkan diri dari agama dan berdiri sendiri sebagai kekuatan rohani, bahkan bertentangan dengan agama. Di India, filsafat senantiasa bersifat religius, sebab tujuan terakhir bagi filsafat,India adalah keselamatan manusia di Akherat. Hal itu terjadi karena di India filsafat mengabdikan diri pada agama.
Pada periode Sutra, muncul pemikiran Nyaya yang sama sekali lain dengan pemikiran India pada saat itu, bila pada tradisi pemikiran Hindu di India "dunia luar" itu bersifat maya, maka pemikiran Nyaya di sini bercorak realis, sebab ia berkeyakinan bahwa dunia di luar kita ini berdiri sendiri lepas dari pikiran kita.
Pemikiran Nyaya pada intinya merupakan ilmu pembuktian logis dan meraberikan metode penyelidikan filsafat yang benar terhadap obyek dan pokok pembicaraan pengetahuan manusiawi. Nyaya juga dikatakan sebagai jalan menuju pengetahuan yang benar tentang jiwa atau kesadaran dan nasib manusia menurut hukum alam kodrat.
Cara Penelitian
Penelitian ini raelalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Mempelajari persoalan-persoalan epistemologi.
2. Mempelajari hasil pemikiran, metode berpikir, serta suasana yang melingkupinya.
3. Menganalisa pemikiran Nyaya dengan pisau analisa epistemologi.
Hasil Penelitian
1. Nyaya mengajarkan bahwa dunia terdiri dari arus kesalahpahaman, kesalahan aktivitas, kelahiran dan kesengsaraan yang terus-menerus.
2. Dengan pengetahuan yang mendalam dari "the true nature
of things" maka akan mendobrak mata rantai tanggung jawab kehidupan duniawi dan membuat kita bebas.
3. Pengetahuan kita benar tidaknya ditentukan oleh pramana
(alat) yang digunakan untuk mendapatkan suatu kebenaran (prama).
|